HEADLINEPENDIDIKANPERISTIWATERKINI

Al Qur’an Terjemahan Bahasa Madura Bakal Diterbitkan

 

 

Al-qur’an terjemahan bahasa Madura

Pamekasan,maduranewsmedia.com–Al Qur’an yang diterjemahkan kedalam bahasa madura akan segera diterbitkan. Proses terjemahan Al-qur,an ke dalam bahasan Madura yang dilakukan sejak tahun 2016  silam yang digagas oleh jemaah pengajian Surabaya bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan akan segera terealisasi.

Ketua tim yang dibentuk sejak tahun 2017 lalu yang juga dosen STAIN Pamekasan, Moh. Zahid megatakan, proses terjemahan tersebut sudah berjalan sejak tahun 2006 silam dan digagas oleh jemaah pengajian Surabaya bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan.

“Atas desakan pemerintah pusat melalui Kementerian Agama RI, agar Al Qur’an terjemahan bahasa Madura segera dituntaskan, maka dibentuklah tim baru khusus dari STAIN sendiri yang berangotakan para pakar tafsir Al Qur’an, pakar bahasa Arab dan bahasa Madura dengan melibatkan yayasan Pakem Madduh yang sangat konsisten dalam pengembangan bahasa Madura serta tim editorial,” kata Zahid, Rabu (28/3/2018).

Dikatakan Zahid, dari hasil bentukan tim STAIN atas terjemahan Alqur,an dalam bahasa Madura itu, kini sudah siap untuk divalidasi. Rencananya workshop validasi satu akan digelar tanggal 4 – 6 April 2018 dan apabila dalam validasi tersebut dianggap tidak banyak menemui masalah, maka akan dilanjutkan workshop validasi kedua.

“Kita lakukan workshop validasi ini sampai dua kali karena kehatian-hati. Jadi tidak serta merta hasil terjemahan itu kemudian di cetak lalu dipublikasikan tapi kita butuhkan validasi dengan melibatkan banyak pihak,”  terang Zahid

Ditambahkan dia, terjemahan Al qur,an dalam bahasa Madura ini diharapkan dalam Pertengahan tahun ini sudah bisa di laounching. “Semoga dipertengahan tahun ini setelah validasi kedua Al Qur’an terjemahan bahasa Madura akan di launcing berbarengan dengan launcing peresmian alih status STAIN menjadi IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Madura,” jelasnya.

Dijelaskan Zahid, hasil tim STAIN hingga menjelang proses validasi tidak lepas berkat hasil terjemahan jemaah pengajian Surabaya. “Ini kita sangat terbantu dengan hasil terjemahan dari jamaah pengajian Surabaya yang hingga kini masih terus bekerja,” pungkas Zahid yang juga Ketua Lembaga Pengkajian dan Penerapan Syari’at Islam (LP2SI) Pamekasan ini. (ass/hib)