HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Anggota Gafatar Asal Pamekasan di Pulangkan Dari Asrama Transito Disnakertran Surabaya

aparat keamanan saat mengantarkan mantan anggota Gafatar

aparat keamanan saat mengantarkan mantan anggota Gafatar

Pamekasan, Maduranewsmedia.com – Siti Djunaidah (35) salah seorang anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal warga Perumahan Tlanakan Indah Desa Larangan Tokol Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan, Selasa (26/1/2016) malam dipulangkan dari Asrama Transito Disnakertran Surabaya.

Sekitar pukul 17.30 wib Rombongan tiba di masjid Al Furqon Desa Branta pesisir Kec. Tlanakan Pamekasan. Rombongan diterima oleh MUI Kec Tlanakan, Kiai Abdul Qodir Jailani, Sebelum di antarkan ke rumahnya Siti Djunaidah dibaiat

Kepada Siti Djuanidah, Kiai Abdul Qodir menanyakan tujuh pertanyaan. “Yang pertama tujuan ibu pergi ke Kalimantan,
,Apakah ibu masih melaksanakan sholat, puasa dan sodakoh, Apakah ibu pernah diajarin selain agama islam, Apa alasan ibu tertarik pergi ke Kalimantan, Kenapa ibu dipulangkan dari kalimantan,” kata kiai Abdul Qodir jailani kepada Ibu Sitti Djunaidah.

Kepada Kiai Abdul Qodir, Siti Djunaidah menjawab. Bahwa dirinya Ikut kelompok tani. “Saya melaksanakan sholat serta puasa dan sodakoh sesuai syariat islam, saya Tertarik program dari Gafatar karena basic-nya saya senang beternak. Dan saya Tidak pernah diajarin agama lain, ya saya di pulangkan lantaran situasi disana tidak aman,” terang Siti Djunaidah di hadapan kiai dan masyarakat.

Setelah mendengar jawaban dari Siti Junaidah, Kiai Abdul Qodir menyatakan, bahwa Siti Junaidah tidak perlu dibait lagi karena belum keluar dari ajaran islam. “Ibu Siti Djunaidah ini masih tetap muslimah dan belum keluar dari islam,” imbuh Kiai Abdul Qodir.

Oleh sebab itu, sekitar pukul 18.30 WIB, Mantan anggota Gafatar Siti Djunaidah tiba di rumahnya Blok H No 10 Perumahan Tlanakan Indah Ds Larangan Tokol Kec Tlanakan kemudian dilakukan serah terima dari Dinsosnakertrans Pamekasan yang diwakili oleh Agus Salim kepada Moh Khoiri menantu siti Djunaidah.

Sementara itu. Dandim/0826 Pamekasan, Letkol arm Mawardi mengatakan, pihaknya akan tetap mengawasi Siti Djunaidah karena terkesan masih tertutup dan tetap tidak mengakui keterlibatannya dengan kelompok Gafatar. Begitu juga dengan pihak keluarganya masih tertutup. “Kemungkinan karena takut tercium oleh aparat dan ormas yang ada di Pamekasan,” pungkas Mawardi. (rhm/shb)