HEADLINEPENDIDIKANPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Berduaan Di Taman Paseban Saat  jam Pelajaran, Empat Pelajar Digaruk Satpol PP

Kasatpol PP Ram Halili saat mengintrogasi siswa yang tertangkap di taman Paseban
Kasatpol PP Ram Halili saat mengintrogasi siswa yang tertangkap di taman Paseban

 

Bangkalan, maduranewsmedia.com– Karena ketahuan berduaan  di Taman Paseban pada saat jam pelajaran,  4 orang pelajaran digaruk petugas Satpol PP. Ke-4 orang pelajar itu dua orang adalah siswa dari salah satu Madrasah Aliyah di kecamatan Galis dan dua orang siswa salah satu SMK di kecamatan Kwanyar. “Para siswa yang. Keluyuran pada saat jam pelajaran diamankan saat anggota kami melakukan operasi,” kata Kasatpol PP Bangkalan, RAM Halili, Senin (14/11/2016).

Dikatakan RAM Halili, siswa siswi yang dimankan itu berasal dari SMA luar kota Bangkalan dan mereka  di amankan dari taman Paseban Bangkalan sekitar pukul 9.30 wib. “Katanya mereka telat mengikuti upacara, mereka kemudian keluyuran di Taman Paseban,” jelasnya.

Lebih lanjut RAM  Halili menjelaskan, dua dari 4 orang siswa yang amankan itu ada 1 pasangan siswa-siswi yang tengah asyik pacaran. “Yang pasangan siswa siswi ini pacaran, makanya operasi rutin ini hampir setiap hari kami lakukan dan  hampir semua sekolah di Bangkalan siswanya pernah  terkena operasi,” terangnya.

Oleh sebab itu kata RAM Halili,  dirinya mengingatkan kepada semua kepala sekolah untuk memperketat siswanya agar melarang. Keluar sekolah pada saat jam pelajaran berlangsung. “Kalau ada siswa yang keluyuran pada saat jam pelajar pasti diamankan oleh petugas kami yang setiap hari melakukan operasi rutin,” katanya.

Untuk mengurangi siswa yang keluyuran pada saat jam pelajaran, kata RAM Halili,kedepan pihaknya akan mengirim surat ke Ketua MKKS SMA maupun MKKS SMP. “Ini sebagai upaya kami agar siswa yang keluyuran pada saat jam pelajaran ini berkurang, karena kami seringkali mengamankan para siswa tapi sengaja tidak kami ekpose,” tuturnya.

Para siswa yang diamankan di kantor satpol PP itu imbuh RAM  Halili, setelah selesai didata dibolehkan  pulang setelah orang tua atau kepala sekolahnya menjemput mereka ke kantor Satpol PP. “Orang tua atau kepala sekolahnya yang bisa menjemput,” ujarnya.

SB (18) Salah seorang siswi MA di kecamatan Galis menangis saat diintrogasi petugas Satpol PP, SB menyangkal. Dirinya pacaran di taman Paseban. “Saya ngak pacaran pak, saya lagi menunggu teman dan duduk. di taman Paseban, tiba-tiba datang petugas satpol PP,” katanya.

Dikatakan SB dirinya ke bangkalan karena diajak teman prianya untuk membeli HP. “Saya diajak beli HP karena katanya ada discount besar-besar, jadi saya mau aja ikut,” katanya sambil mengusap air matanya. (hib/shb)