HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Dewan Prihatin,  Kondisi Pasar Tradisional Banyak Yang Tidak Layak 

 

Ketua Komisi B DPRD Bangkalan, M Asiz

Bangkalan,maduranewsmedia.com- Ketua komisi B DPRD Kabupaten bangkalan,  M Asiz sangat prihatin melihat kondisi pasar tradisional di kabupaten bangkalan yang tidak layak untuk ditempati berjualan oleh para pedagang. “Dari hasil sidak yang kami lakukan ke 29 pasar tradisional,  semua kondisinya sangat memprihatinkan,  padahal target PAD yang dibebankan kepada pasar ini sangat besar,” kata M Asiz,  Selasa (31/7/2018)

Dikatakan dia,  dari hasil blusukan yang di lakukan ke semua pasar tradisional itu,  banyak infrastruktur pasar seperti los dan kios yang sudah tidak layak untuk ditempati berjualan. “Banyak infra struktur di pasar tradisional itu sudah sangat tidak layak,”  jelas politisi partai Demokrat ini.

Dijelaskan dia, infra struktur yang sudah rusak parah dan tidak layak itu banyak ditemukan di pasar pasar tradisional yang berada di pelosok pelosok kecamatan seperti pasar Durjen di kecamatan Kokop dan Pasat Duwek Buter kecamatan Kwanyar.  “Kami menemui kondisi pasar tradisional itu di beberapa pasar yang jauh dari kota kabupaten,” terangnya.

Oleh sebab itu kata Asiz,  pihaknya meminta kepada Disperindag agar supaya ada Pemerataan pembangunan di pasar tradisional ini. “Jika ada revitalisasi pasar,  jangan hanya hanya diberikan kepada pasar yang dekat dengan kota kabupaten,  tapi pasar tradisional yang ada di pedesaan juga diperhatikan biar ada pemerataan,”  katanya.

Ketua Komisi B asal fraksi Demokrat ini siap membantu dan mendorong untuk peningkatan anggaran untuk revitalisasi pasar tradisional. “Kita juga akan berupaya melalui Disperindag untuk peningkatan anggaran,”  tutur Asiz.

Disamping itu kata dia,  DPRD kabupaten Bangkalan juga akan mendorong Disperindag untuk melakukan upaya lain dalam memperoleh anggaran untuk revutalisasi pasar tradisional ini. “Kita akan mendorong biar dinas melakukan upaya lain untuk pembangunan pasar tradisional  ini misalnya minta Dana Alokasi khusus (DAK),” pungkasnya.(hib/shb)