HEADLINEHUKUM & KRIMINALPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

GMNI Madura Geram Disebut Lahir Dari Rahim PKI, Dan Ancam Polisikan Tim Sukses Bupati Pamekasan

kader GMNI

 

Pamekasan, maduranewsmedia.com -GMNI Se-madura geram atas pernyataan tim sukses bupati pamekasan atas tulisan di media sisial facebook. Ia menulis bahwa GMNI lahir dari rahim Partai Komunis Indonesia (PKI). Tulisan di akun Faceboook itu membuat kader GMNI marah dan mengancam akan mempolisikannya. Jumat (3/2/2017).

Akibat tulisan itu yang di lakukan oleh Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Pamekasan Farid Tamim yang menyebut GMNI lahir dari PKI di media sosial facebook menuai protes. Kecamatan tidak hanya muncul dari kader GMNI yang masih aktif. Para alumni organisasi tersebut juga ikut bicara angkat bicara.

Puluhan kader dan alumni GMNI se Madura berkumpul di salah satu hotel di Jalan Trunujoyo Pamekasan. mereka membahas soal yang di lakukan timsses bUpati pamekasan sekaligus saat ini menjabat sebagai Wakil ketua Partai Demokrat.

Salah satu point yang mereka kritisi yakni pernyataan Farid Tamim yang dinilai tidak sesuai dengan fakta sejarah. Padahal sejarah telah mencatat bahwa GMNI tidak memiliki hubungan histioris dengan PKI “Pernyataan tersebut telah mencemarkan nama baik GMNI. Kami tidak terima jika disebut GMNI lahir dari PKI,” ujar dewan pertimbangan GMNI Madura Samhari.

Samhari mendesak agar Farid Tamim yang juga mantan anggota DPRD Pamekasan itu segera minta maaf secara terbuka. Jika permintaan itu tidak dipenuhi, pihaknya akan memproses secara hukum. “Kami beri waktu 3×24 jam agar minta maaf secara langsung dan terbuka. Kalau lebih dari itu akan kami laporkan ke pihak kepolisian.

Sebelumnya melalui akun facebook Faried Tamim H, Farid Tamim menulis komentar yang menyebut PMII lahir dari rahim NU, HMI lahir dari rahim Muhammadiyah dan GMNI lahir dari rahim PKI. Status tersebut akhirnya diklarifikasi oleh Farid di akun facebooknya. Tim sukses bupati Achmad Syafii ini mengaku bahwa komentar tersebut hanyalah guyonan antara dirinya dengan keponakannya seperti sehari-hari.

Saat dikonfirmasi, Farid mengaku siap menerima konsekwensi atas komentar tersebut, terlebih dia mengaku tidak bermaksud untuk mencemarkan nama baik organisasi. Secara terbuka dia juga siap meminta maaf kepada alumni dan kader GMNI. “Saya juga siap menerima konsekwensi hukum manakala hal ini betul-betul dilaporkan. Saya tidak akan banding atau melakukan pembelaan,” tegasnya.

Sementara itu. Ketua DPC Partai Demokrat Pamekasan Hermanto mengaku belum tahu akan kabar tersebut. Sebab saat ini pihaknya sedang ada kegiatan di luar kota. Namun pihaknya berharap agar persoalan tersebut bisa diselesaikan secara kekeluargaan.  Mari duduk bareng, selesaikan secara kekeluargaan. Kalau memang perlu minta maaf, biar minta maaf dan agar tidak diulangi,” pungkasnya. (rhm/shb)