HEADLINEPENDIDIKANPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Ini Perjuangan Wali Murid Warga Kecamatan Kokop Dalam Mendapatkan Baju Sakera

Wali Murid Warga Kecamatan Kokop saat berada di Pasar Ki Lemah Duwur Bangkalan

Bangkalan.maduranewsmedia.com– Sulaikhah adalah salah seorang wali Murid dari desa terpencil di kecamatan kokop yang harus berjibaku untuk mendapatkan baju Sakera buat anaknya yang duduk di bangku Sekolah dasar. Sebab kalau tidak memakai baju Sakera pada Hari Jadi Bangkalan itu, anaknya diancam tidak akan dibeti nilai oleh oknum guru yang ada di kecamatan tersebut.

Karena anaknya takut tidak dapat nilai karena tidak memakai baju Sakera,  Sulaikhah terpaksa mencari baju Sakera ke Pasar Ki Lemah Duwur Bangkalan. Dia rela harus menempuh jarak 50 KM dari kecamatan Kokop ke kota Bangkalan untuk mendapatkan Baju adat Sakera. “Di tempat sekolah anak saya diwajibkan memakai baju adat Sakera, saya baru mengetahui kabar  itu seminggu yang lalu, dan hari ini saya baru bisa beli baju Sakera untuk anak saya,” Sulaikhah saat membeli baju Sakera di Pasar Ki Lemah Duwur, Rabu (23/10/2019)

Dikatakan Sulaikhah, dirinya sangat kesulitan untuk mencari baju Sakera di kecamatan Kokop, bahkan Ia sudah keliling di pasar kecamatan kokop untuk mendapatkan Baju sakera, namun usahanya sia-sia sebab di pasar tradisional di kecamatan Kokop tidak ada pedagang baju yang menjual baju Sakera. “Terpaksa saya harus ke Pasar Ki Lemah Duwur Bangkalan ini untuk mencari baju Sakera buat anak saya,” jelasnya.

Wali Murid asal kecamatan Kokop ini memaksakan diri mencari baju sakera ke kota Bangkalan karena kuatir anaknya tidak memperoleh nilai di sekolahnya. “Jika anak saya tidak memakai baju sakera, maka anak saya tidak dapat nilai, oleh sebab itu  saya langsung ke pasar ki Lemah Duwur ini untuk mencari baju sakera,”  terangnya

Nur salah seorang penjula Baju sakera di pasar Ki Lemah Duwur Bangkalan mengaku, dalam minggu ini dirinya meraup keuntungan yang lumayan dari hasil penjualan baju sakera> “Penjualan baju sakera  ini meningkat dibanding pada hari-hari biasanya untuk minggu ini saya sudah menjual 2 kodi khusus baju sakera saja,” kata Nur

Dikatakan Nur, tokonya selalu kehabisan stok baju sakera dan Marlena,baik itu dari setelan, maupun hanya aksesoris nya saja. “Kebanyakan hanya baju-nya saja yang laku keras,” pungkas Nur. (ver/shb)