HEADLINEPENDIDIKANPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Kenalkan Budaya, Panitia Test CPNS Kabupaten Bangkalan Pakai Baju Adat Sakera Dan Marlena

dengan memakai baju adat Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BKPSDA) kabupaten Bangkalan, Ishak Sudibyo menerima tamu pejabat dari BKN

Bangkalan,maduranewsmedia.com– Dalam rangka mengenalkan budaya kabupaten Bangkalan, panitia test calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada pelaksanaan ujian Seleksi kompetensi dasar (SKD) panitia kompak memakai baju adat Sakera (pesa’an0 dan Marlena.  “Kami t memakai baju adat ini untuk mengenalkan budaya bangkalan kepada masyarakat. kami ingin menghilangkan kesan bahwa orang Madura itu tidak menakutkan seperti apa yang mereka bayangkan selama ini. kami tetap bertanggung jawab dan melayani masyarakat dengan baik,” kata Plt Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya  Aparatur (BKPSDA) kabupaten Bangkalan, Ishak Sudibyo disela-sela acara pelaksanaan tes CPNS di balai Diklat kabupaten Bangkalan, Selasa (18/2).

Dengan memakai baju adat Sakera dan Marlena ini kata Yoyok sapaan akrabnya Ishak Sudibyo, hanya semata mata untuk mengenalkan budaya kabupaten bangkalan. ” kami dari para panitia memakai baju adat ini selain tadi yang kami sebutkan kami juga mengenalkan budaya kita. Jadi untuk yg laki-laki memakai baju pesa’an sedangkan yang perempuan memakai Marlena” jelas Yoyok sapaan akrab kepala BKPSDA kabupaten Bangkalan

Dijelaskan Yoyok, dalam pelaksanaan test CPNS ini ada beberapa larangan yang telah ditentukan.  “Jadi selama ujian berlangsung para peserta dilarang membawa Handphone, sabuk, jam tangan dan lain-lain, yang hanya boleh dibawa yaitu alat tulis. Untuk peserta wanita yang mengikuti test dilarang menggunakan tali rambut atau cepol jadi selama ujian berlangsung peserta wanita harus melepas cepolnya,” tuturnya

Ditambahkan Yoyok aturan itu diberlakukan, karena pihaknya tidak meninginkan sesuatu yang tidak di inginkan terjadi dalam pelaksanaan tes CPNS. “Tujuannya agar peserta lebih tenang dalam mengerjakan ujian juga untuk mengantisipasi adanya peserta yang membawa jimat dan lain sebagainya.” Pungkas Yoyok.(ver/shb)