HEADLINEKESEHATANPENDIDIKANPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Ketua MUI Bangkalan : Banyak Penyembelihan Hewan Tidak Syar’i

Pengurus MUI Bangkalan, Thomas saat menunjukkan kepala ayam yang disembelih tidak sesuai dengan syariat Islam

Bangkalan,maduranewsmedia.com– Majelis Ulama Indonesia (MUI) kabupaten Bangkalan menemukan penyembelihan hewan seperti ayam yang dijual di pasar yang belum sesuai dengan syariat Islam atau tidak Syar’i. “Ini cara penyembelihan yang salah dan tidak syah, tentunya hewan yang disembelih hukumnya bangkai dan tidak boleh dimakan,” Kata Ketua MUI Bangkalan, KH Syarifuddin Damanhuri di sela-sela acara Workshop juru sembelih halal (Juleha) di aula Soejaki Bangkalan, Kamis (25/7/2019).

Dikatakan dia, sampel ayam yang disembelih tidak sesuai dengan syariat Islam itu ditemukan di sejumlah pedagang daging ayam di pasar tradisional di kabupaten Bangkalan. “Dileher ayam itu bukan bekas sembelihan, tapi hanya ada bekas goresan saja, tenggorokannya  tidak putus, jelas ini tidak syah,” jelas KH Syarifuddin.

Oleh sebab itu Ketua MUI Bangkalan, dengan adanya acara Workshop juru sembelih halal (Juleha) acara yang diselenggarakan  Dinas Peternakan kabupaten Bangkalan bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) kabupaten bangkalan ini diharapkan para juru sembelih khususnya juru sembelih hewan kurban pada hari raya idul Adha nanti sesuai dengan syariat Islam.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan kabupaten BangkalanAchmat Hafid, menjelaskan dalam acara work shop ini sengaja dkundang para pelaksana pemotong hewan kurabn pada lebaran dul Adha nanti.”Kita harapkan bagaimana nnati mereka bisa memotong hewan bisa lebih baik, dan  juga bagaimana cara mereka memperlakukan hewan kurban ini dengan baik, dalam acara ini mereka kita bekali tehnik penyembelihan hewan kurban yang benar, jangan sampai penyembelihan hewan itu tidak syar’i” terangnya.

Sedangkan Kepala bidang Kesmaved Danas Peternakan kabupaten Bangkalan, drh Ira Yuvira menjelaskan, dilaksanakan acara work shop kepada Pemotongan hewan kurban dan takmir Masjid ini tujuannya untuk memberikan pemahaman dan keterampilan, kepada para takmir masjid tentang pentingnya pelaksanaan pemotongan hewan yang sesuai teknis hygiene sanitasi dan syariat Islam. “Peserta work shop ini ada 25 orang peserta, para peserta adalah  takmir masjid du masjid-masjid yang ada di kabupaten bangkalan,” pungkasnya. (hib/shb).