HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

LSF RI Gelar Sosialisasi Di Madura

Pamekasan, maduranewsmedia.com -Lembaga Sensor Film (LSF) RI menyampaikan jika perkembangan teknologi perfilm-an di Indonesia begitu pesat yang menuntut masyarakat peka dalam memilih film mendidik.

Anggota Komisi I Bidang Dialog LSF RI, Arturo GP menyampaikan, masyarakat Indonesia sekarang dengan mudah memperoleh sajian film dari berbagai sumber, mulai telivisi, internet dan youtube. Oleh karenanya sensor film itu tidak cukup dilakukan oleh instansinya, melainkan harus adanya sensor mandiri.

“Domain kita sebenarnya lebih kepada film yang ada di bioskop, telivisi dan media lain apapun itu. Namun dengan berkembangnya zaman, internet masuk ke Kominfo,” ungkapnya usai acara Sosialisasi Kebijakan Lembaga Sensor Film (LSF) RI di Kabupaten Pamekasan, Kamis (26/10/2017).

Pria kelahiran Argentina ini menambahkan, pihaknya tengah melakukan kerja sama dengan Kominfo RI untuk mencegah film yang muncul di ruang publik melalui internet. Sehingga film yang diposting di internet bisa mendidik penikmat film tersebut.

“Tetapi ada beberapa yang sudah sadar, misalnya mau menayangkan di youtube-nya, ada beberapa yang menyensorkan ke kita (LSF). Tetapi kalau operatornya dari luar seperti youtube agak sulit kita melakukan itu (sensor), karena kan sekat-sekat negara di dunia internet sangat terbuka,” tandasnya.

Dosen salah satu kampus di Indonesia ini melanjutkan, Kominfo berencana untuk melakukan upaya sensor terhadap film yang bermunculan di internet dengan alat canggih dan mahal. Melalui alat itu, proses sensor nantinya akan dilakukan bersama-sama dengan LSF dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

“Kita dalam menyensor film itu sudah mengklasifikasi bahwa film ini untuk usia sekian, kalau ada film yang begitu (kurang mendidik), itu pentingnya sensor mandiri,”.pungkasnya. (rhm/shb)