HEADLINEKESEHATANPENDIDIKANPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Pencinta Lingkungan Lintas Elemen Peringati Hari Bumi di Bangkalan

Para pencinta Lingkungan saat akan menanam pohon Mangrove
Para pencinta Lingkungan saat akan menanam pohon Mangrove

Bangkalan, maduranewsmedia.com – Sekitar 80 mahasiswa pecinta lingkungan dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur memperingati Hari Bumi di Taman Pendidikan Mangrove di pesisir Desa Labuhan, Kecamatan Sepulu mulai Sabtu (23/4/2016) hingga Minggu (24/4/2016).

Mereka tidak hanya berkemah dan menanam mangrove serta cemara laut, tetapi juga berbagi pengetahuan dengan anggota Kelompok Tani Mangrove Cemara Sejahtera yang selama ini aktif mengembangkan Taman Pendidikan Mangrove dengan dukungan Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO).

Peserta kegiatan bertema “Mangrove Camp and Plantation” ini berasal dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Institute Teknologi Surabaya (ITS), Universitas Brawijaya Malang, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), dan Universitas Islam Negeri Surabaya (Uinsa).

Selain mahasiswa, kegiatan ini juga diikuti komunitas lainnya diantaranya anggota HIPMI Surabaya, Bangkalan dan Jawa Timur, Komunitas Travel Blogger Surabaya, Komunitas Backpacker Indonesia, Komunitas Srikandi Surabaya, Komunitas Fotografi Surabaya, Komunitas Cinematografi ITS dan Komunitas Gadgetgrafer Surabaya.

Peserta kegiatan ini datang sejak Sabtu siang. Setelah berkenalan dengan warga pengelola Taman Pendidikan Mangrove dan mendirikan tenda, para mahasiswa ini langsung menyusuri pantai dan menjelajahi Pulau Ajaib. “Malamnya kami makan malam bersama warga, tentu sambil ngobrol berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam pengelolaan lingkungan, khususnya mengenalkan ekosistem pasir dan metode penamanam mangrove,” ungkap Koordinator Agus Satryiono (30), Sabtu (24/4/2016)

Alumnus Fakultas Mipa Jurusan Biologi ITS itu, Minggu tadi pagi mereka mengawali aktifitasnya dengan melakukan pembersihan garis pantai yang dilakukan mulai. Satu per satu sampah di sepanjang garis pantai, seperti botol plastik bekas air mineral, dedaunan, hingga ranting-ranting pohon mereka pungut. “Ketika garis pantai sudah bersih, barulah kami menanam mangrove. Sekitar 200 mangrove dan 400 pohon cemara laut sudah tertanam di sepanjang 1,5 kilometer garis pantai. Target kami 1000 mangrove dan 1000 cemara laut,” paparnya.

Pemuda kelahiran Desa Mulyorejo, Kecamatan Singgahan, Tuban itu mengatakan, sengaja membentuk Komunitas Sahabat Alam Indonesia di awal Januari 2016. Anggotanya para alumni Jurusan Biologi IT. Tujuannya untuk mewadahi komunitas-komunitas pecinta alam. “Kami masih menguasai Ilmu Biologi, sayang jika tidak ditransfer ke masyarakat khususnya yang ada di pesisir,” pungkasnya.

Sebelum menutup dengan acara diskusi bersama warga dan kelompok tani mangrove, para mahasiswa menyewa perahu untuk berwisata dengan menjelajah setiap sudut hutan mangrove. “Kami tidak hanya menargetkan penanaman dan menyulam tanaman yang ada. Namun mengajak peserta peduli lingkungan, transfer knowledge ke masyarakat dan sesama peserta,” tuturnya.

Sekretaris Kelompok Tani Mangrove Cemara Sejahtera, Syahril berterima kasih atas kunjungan yang dilakukan kelompok Sahabat Alam Indonesia  (Sains Community). “Banyak pengetahuan baru yang kami dapatkan dari para mahasiswa pencina lingkungan itu. Kepedulian mereka menjadi penyemangat kami,” katanya.

Syaril berharap dari  cara ini terbentuk jaringan komunikasi lintas elemen dalam pelestarian lingkungan hidup serta diperolehnya gagasan ataupun produk baru dari potensi dan keunikan Taman Pendidikan Mangrove. “Semoga seluruh aspek, baik dari segi pelestarian lingkungan itu sendiri dan juga sisi promosi dan publikasi bisa lebih bagus setelah adanya jaringan lintas elemen ini,” harapnya.
Optimistis Mandiri

Dihubungi terpisah East Area HR-Ops & Comdev Team Leader PT PHE WMO, Ulika Trijoga merasa sangat gembira karena kelompok Sains Community menempatkan Taman Pendidikan Mangrove di Desa Labuhan, Kecamatan Sepulu sebagai tempat memperingati Hari Bumi .

“Apalagi Sains Community telah menutup acaranya di Labuhan dengan membentuk komunitas Relawan Konservasi Pesisir Jatim. Artinya, kini  warga yang menjadi relawan Taman Pendidikan Mangrove  sudah masuk dalam jaringam yang menyebarkan semangat pelestarian lingkungan. Mereka kini punya jaringan luas,” kata Ulika.

Menurut ulika, kegiatan kelompok Sains Community berupa bersih pantai dan penanaman mangrove serta cemara udang di Taman Pendidikan Mangrove  juga  menjadi bukti penghargaan serta dukungan para aktivis lingkungan pada kerja keras yang dilakukan warga lokal yang tergabung pada Kelompok Tani Mangrove Cemara Sejahtera.

“Pengakuan atau lebih tepatnya penghargaan dari para mahasiswa pencinta lingkungan ini semoga menjadi penyemangat bagi warga yang tergabung pada kelompok tani untuk terus menjaga lingkungan dan mengembangkan Taman Pendidikan Mangrove,” kata Ulika.

Dijelaskan, Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore mulai mengembangkan Taman Pendidikan Mangrove  tahun 2013 dan ditargetkan pada tahun 2018 sudah bisa membangun kemandirian masyarakat. “Melihat  antusiasme Kelompok Tani Mangrove Cemara Sejahtera serta dukungan aktivis lingkungan, kami yakin pengembangan konservasi lingkungan berbasis pemberdayaan masyarakat di Desa Labuhan ini akan berhasil. Kini Desa Labuhan bukan hanya punya local hero seperti Pak Misnawar dan Pak Sahril, tetapi juga mendapat dukungan dari para aktivis lingkungan lintas elemen dari luar daerah,” pungkasnya.(rls/shb)