HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Program Pengembangan Tebu di Pamekasan Mulai Lesu

tanaman tebu
tanaman tebu

Pamekasan, maduranewsmedia.com -Program pengembangan komoditi tebu di Kabupaten Pamekasan sudah menunjukkan kurang bergairah. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan dalam hal ini Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) sudah pasrah dan menyerahkan program tersebut kepada PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan kabupaten Pamekasan, Ajib Abdullah mengatakan, pihaknya mewakili pemkab menyatakan, tidak akan menganggarkan dana di APBD Pamekasan untuk mengeluarkan bantuan bagi petani tebu. Bantuan yang dimaksud dalam hal ini pembibitan dan perawatan tebu .“Kalau dari dinas sudah tidak menganggarkan lagi, kalau dari PTPN X masih ada,” ujar Ajib Senin (20/6/2016).

Dikatakan Ajib, bantuan bibit tersebut juga tidak semarak seperti awal pengembangan program itu, PTPN X bersikap pasif dengan hanya memberikan bibit kepada petani yang bersedia menanam tebu.

Dijelaskan dia, Program pembibitan itu terakhir dilakukan Dishutbun pada tahun 2013 lalu.Saat itu, penanaman tebu memang menggunakan benih terpilih yang akan digunakan sebagai bibit. Setelah panen, hasil tebangan tebu tersebut yang dijadikan bibit. Kemudian bibit tersebut disalurkan kepada petani. Pada saat itu petani juga mendapatkan insentif selama masa perawatan hingga panen.

Barulah pada tahun 2014 petani tebu menghasilkan tebu giling, atau tebu yang menjadi bahan baku gula. Namun pada tahun berikutnya, pengembangan tebu justru kian lesu dan pemerintah pusat tidak memberikan insentif melalui pemkab. Bahkan luasan 1.500 hektar lahan baru yang ingin dicapai dalam 1 tahun, juga tidak terpenuhi, sehingga dengan tidak adanya pemberian bibit tebu bantuan, proses pembibitan tebu dilakukan secara personal oleh petani.
Tahun 2015 lalu, pemerintah pusat sempat menjanjikan bantuan bibit untuk 1.500 hektar namun batal. Sehingga target luasan tahun 2016 ini, hanya dipatok 300 hingga 500 hektar, tapi itupun tidak akan dipaksakan untuk dipenuhi.

Namun meskipun tidak ada lagi kegiatan pembibitan tebu, di APBD Pamekasan 2016, Dishutbun menganggarkan kegiatan pelatihan pembudidayaan bibit tebu kepada petani termasuk pembudidayaan bibit tebu. Rata-rata, kegiatanya dianggarkan sekitar Rp 500 juta.

Sementara Ketua Komisi II DPRD Pamekasan Hosnan Ahmadi menganggap, terhentinya insentif terhadap pengembangan komoditi baru, dalam hal ini tebu di Madura, justru aneh. Sebab negara maju sekalipun, tetap memberi insentif bagi tanaman pangan. Apalagi, targetnya untuk memenuhi kebutuhan gula nasional. “Komoditas yang dibutuhkan pemerintah, harus konsisten diberikan subsidi,” Pungkas Husnan Ahmadi. (rhm/shb)