HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Sudah Dua Pekan Server E-KTP Rusak, Warga Pamekasan Kebingungan

Kepala Dispenduk Capil Pamekasan, Herman Kusnadi
Kepala Dispenduk Capil Pamekasan, Herman Kusnadi

Pamekasan, maduranewsmedia.com– Warga Kabupaten Pamekasan yang membutuhkan pelayanan di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk Capil) mengalami ketidaknyamanan. Pasalnya, selama dua pekan ke depan, pelayanan ditutup sementara, karena rusaknya server penyimpanan data sejak dua hari yang lalu.

Kepala Dispenduk Capil Pamekasan, Herman Kusnadi menjelaskan, usia server sudah tua dan sering mengalami masalah. Dan kerusakan parah yang terjadi saat ini mengakibatkan pemerintah tidak bisa melayani administrasi kependudukan sama sekali. “Kalau sudah rusak harus berbuat apa lagi. Jadi saya putuskan agar ditutup sementara hingga selesai perbaikan,” kata Herman Kusnadi, selasa (27/9/2016).

Herman menambahkan, server yang dipakai selama ini merupakan hasil pengadaan pada 2011 atau lima tahun yang lalu.

Sementara jumlah data yang dimasukkan ke dalam server setiap hari terus bertambah. Alhasil, kapasitas servernya semakin tidak memadai.

Hingga saat ini, lanjut Herman, data yang tersimpan di dalam server Dispenduk Capil sudah mencapai 21 juta data. “Saya ingin menyelamatkan 21 juta data yang sudah terekam di dalam server khawatir hangus. Jadi tidak mungkin dipaksakanuntuk terus ditambah lagi,” imbuhnya.

Herman mengakui, permintaan perekaman data kependudukansipil mulai dari e-KTP, kartu keuarga, akte kelahiran anak danlainnya, setiap hari terus bertambah.

Dengan kerusakan ini, data yang disimpab di dalan serverkecamatan tidak bisa dikirim dan disimpan di Dispenduk Capil. “Saya minta maaf kepada masyarakat Pamekasan atasketidaknyamanan ini. Kerusakan bukan semata-mata karena human error tapi murni karena peralatan yang tidak memadai,”ungkapnya.

Masyarakat, tambah Herman, memang banyak yang mengajukan keluhan akibat masalah kerusakan server ini.

Namun, Herman menanggap keluhan masyarakat itu hal yang wajar terutama karena mreka kurang memahami masalah teknis. Setelah diberi penjelasan, akhirnya warga akhirnya bisa memahami. (rhm/shb)