TERKINI

Teh Rempah Dan Teh Sari Kurma Produksi Alumni Ponpes Darul Hikmah Burneh Mulai Diminati

Agus Syafi,i dan dua jenis teh hasil produksinyai

Bangkalan,maduranewsmedia.com– Teh Rempah dan Teh Sari Kurma hasil produksi Agus Syafii alumni Ponpes  Darul Hikmah desa Langkap kecamatan Burneh kabupaten Bangkalan, kini mulai diminati oleh masyarakat kota Surabaya. “Awalnya untuk memasarkan teh produksi saya ini kesulitan, tapi sekarang alhamdulillah teh rempah dan teh sari kurma bikinan saya ini sudah mulai banyak peminatnya,” kata Agus Syafii,Jum,at (12/10/2018).

Agus Syafii memulai usahanya membuat teh rempah dan teh sari ini pada tahun 2017, pada awalnya dia hanya memproduksi teh remah dan teh sari kurma sebanyak 100 botol. Namun pada saat memasarkan teh buatannya itu sempat menerima penolakan dari pasar.”Meski ditolak, saya tidak putus asa, saya terus berdo,a dan tetap semangat memasarkan teh bikinan saya ini,” jelasnya.

Upaya keras yang dilakukan Agus panggilan akrabnya Agus Syafii nampaknya tidak sia-sia, teh rempah dan teh sari kurma mulai diminati oleh masayarakat Surabaya, terutama dikalangan perkantoran. “Pemasarannya saya lakukan melalui perkantoran dan lembaga, Dinas Pendidikan kota Surabaya, DPRD kota Surabaya sudah menjadi pelanggan saya,” terang Agus sambil tersenyum.

Pria yang sam;pai saat ini masih melajang itu sudah mulai menikmati jerih payahnya dalam menjalankan bisnis minuman sehat teh remoah dan teh sari kurma. “Sekarang saya sudah bisa memproduksi 750 botol/bulan, kalau omzetnya ya sekitar Rp 6 juta/bulan, bagi saya lumayan,” tuturnya.

Agus Syafii memilih kediamannya yaitu di kawasan  Dukuh Kupang Timur Kelurahan Pakis, kecamatan Sawahan Kodya Surabaya, sebagai tempat produksi teh rempah dan teh Sari Kurma. “Teh buatan saya ini masuk ke dalam katagori Produksi Rumah Tangga (PRT), “  katanya.

Untuk bahan bakunya, Agus mengaku tidak kesulitan, karena sudah mempunyai langgan untuk membeli bahan-bahan untuk membuat teh. “Kalau kurma ada langganan importir, kalau  rempah rempah saya beli di pasar Bawean,” ujarnya.

Untuk memproduksi dua jenis teh itu, Agus Syafii masih memproduksi sendiri dan belum merekrut karyawan. “ Malam saya Produksi,  pagi di packing dan  langsung dikirim, teh buatan saya ini minuman segar,  menyehatkan tanpa pemanis buatan, dan saat ini fokus pengembangan pasar,” pungkasnya. (hib/shb)