HEADLINEOLAH RAGAPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Tolak Nama Stadion, Masyarakat Pamekasan Galang 35 Ribu Tandatangan

 

penggalangan 35 ribu tanda tangan
penggalangan 35 ribu tanda tangan

Pamekasan, maduranewsmedia.com– puluhan warga pamekasan menggelar aksi penggalangan 35 ribu tandatangan terkait penolakan nama stadion pamellenggan pamekasan yang  saat ini banyak kritikan dari berbagai elemen masyarakat pamekasan maupun suporter.

Penggalangan 35 ribu tandatangan ini, akan di gelar selama tiga hari dilakukan di jalan monumen Arek Lancor sebagai bentuk protes terhadap bupati pamekasan Achmad Syafii yang sudah memberikan nama tersebut. agar di ganti  yang lebih familiyar atau tidak sulit di kenal masyarakat pamekasan hususnya maupun masyarakat luar.

Pantauan maduranewsmedia.com di lapangan Penggalangan tandatangan itu, banyak masyarakat pamekasan maupun suporter bahkan tukang becak , Siswa, Mahasiswa, dan sejumlah Tokoh masyarakat, Pegawai  yang melintas juga menyempatkan diri untuk menandatangani penolakan nama stadion di kain putih.

Korlap Aksi  Iwan menyatakan, Pemberian Nama  stadion itu sangan kurang pas dan tidak familiyer susah masyarakat mngingatnya, pasalnya banyak oang yang mengatakan nama stadion pamelengean, ada pula yang  bilang pamelingan. sehingga pengucapannya pun berbeda-beda yang berdampak pada arti yang berbeda pula. “Jadi bupati pamekasan tidak memikirkan itu, dampaknya kepada masyarakat soal stadion tersebut.” Ungkap iwan korlap aksi, Kamis (23/11/2016).

Sementara itu, Ketua Umum Tretan Mania, Khoirul Utama, mengatakan bahwa Pihaknya berharap bagaimana Nama Stadion itu merupakan nama yang memberikan semangat terhadap Masyarakat, karena  stadion adalah tempat ajang olahraga, yang di nanti nantikan masyarakat banyak hususnya pamekasan sendiri.

Bahkan ia juga memberikan pilihan nama yang mempunyai nilai semangat itu, yakni  Gelora Stadion Ronggo Sukowati. Gelora stadion arek lancor, dan gelora pamekasan. “Nama-nama ini lebih famuiliyer serta sudah di kenal,” pungkas Ketua Umum Tretan Mania, Khoirul Utama. (rhm/shb)