HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Zero Potensi RPH Masih Dihitung, Dinas Peternakan Tak Capai Target PAD

Kepala dinas peternakan Kabupaten Bangkalan, Ahmat Hafid

Bangkalan,maduranewsmedia.com– Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan salah satu organisasi pemerintah daerah (OPD) yang capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) rendah dan tidak mencapai Target.. “Ya memang kami akui jika PAD kami tidak memenuhi target. Hal itu dikarenakan kami ingin menaikkan PAD secara rasional tidak realistis karena banyak Zero potensi Rumah Potong Hewan (RPH) yang masih dicantumkan oleh Bapenda sehingga kami tidak bisa mencapai target pada tahun 2019,” kata Kepala Dinas Peternakan kabupaten Bangkalan, Ahmad Hafid, Senin (13/01/2020)

Tidak tercapainya target PAD tahun 2019 ini, karena ada beberapa RPH yang berstatus Zero pontensi, akan tetapi  masih ditarget pada  tahun 2019. “Seperti RPH Kamal, RPH Labang dan, RPH Blega, sedangkan itu tidak mungkin bisa dilakukan karena kami tidak ingin mencapai target PAD dengan cara yang tidak baik dan kami ingin menargetkan PAD secara potensial,” jelas Hafid panggilan akrabnya Kadisnak Kabupaten Bangkalan ini.

Dijelaskan Hafid, 3 bulan sebelum akhir tahun, pihaknya sudah menyatakan jika pihaknya hanya menyanggupi target PAD sebesar 85 persen. “Sebelumnya kami sudah menyatakan ke pihak Bapenda jika kami hanya bisa menyanggupi target PAD sebesar 85 persen. Akan tetapi Di akhir tahun 2019 kami mencapai target PAD sebesar 88 persen dan itu sudah melebihi target yang telah kami nyatakan ke Bapenda. Dan di tahun 2020 kami turunkan target PAD Disnak menjadi Rp 292 juta karena menurut kami lebih realistis dari PAD yang sebelumnya,” terangnya

Selain RPH Zona Potensi kata Hafid  juga disebabkan adanya RPH yang bermasalah. “Kami tidak mencapai target PAD dikarenakan data historis yang mana untuk dijadikan pertimbangan untuk potensi yang ada dilapangan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya adanya larangan penyembelihan sapi induk betina yang masih produktif dan itu sangat mempengaruhi dalam pencapaian target PAD karena mahalnya daging. Banyak juga  konsumen beralih mengonsumsi dari konsumsi daging hewan menjadi menjadi konsumsi daging unggas yang mana itu juga menjadi kendala kami,” imbuhnya

Ditambahkan Hafid pihaknya tidak hanya menjelaskan masalah ini  ke Bapenda akan tetali pihaknya juga menjelasakan solusi kepada pihak Bapenda. “Rencanya pertama kami akan segera membangun RPH Tanjung Bumi dan itu sudah kami rencanakan ditahun ini, yang kedua kami perlu adanya Rumah potong unggas (RPU) bukan hanya RPH saja jadi itu bisa menunjang kenaikan PAD kami, yang ketiga kami akan memaksimalkan retribusi pelayanan kesehatan hewan yang berbayar di tahun ini mudah-mudahan dengan PAD yang telah kami rasionalisasikan di tahun ini bisa mencapai target bahkan  kalau  bisa melampaui targe ,” pungkasnya. (ver/shb).