HEADLINEKESEHATANPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

13 Balita Di Bangkalan Suspek Campak Dinkes Akan Lakukan Imunisasi

Kadinkes Bangkalan H Sudiyo

Bangkalan, maduranewsmedia.com– Sebanyak 13 Balita di kabupaten Bangkalan suspek penyakit Campak. Saat ini ke 13 Balita itu masih menunggu hasil Lab dari Dinas Kesehatan propinsi Jatim. “Ke 13 Balita masih suspek belum positif dan kita masih menunggu hasil Lab-nya, ke 13 anak yang  suspek ini dari   kecamatan Sepuluh, Tanjung bumi, Burneh dan kecamatan Galis, ” kata Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Bangkalan, H Sudiyo, .M.Kes, Kamis (26/01/2023).

Dikatakan dia, kalau untuk tahun 2022 lalu kasus campak di bangkalan 140 kasus, dan sesuai perintah dari dinas kesehatan provinsi semua kabupaten di Jatim diharapkan melakukan imunisasi campak. “Imunisasi Campak ini diharapkan di lakukan pada awal tahun 2023 tempatnya pada  bulan Januari ini, ” jelas Yoyok sapaan akrabnya Kadinkes Bangkalan ini.

Dijelaskan Yoyok, penyakit campak gejalanya panas yang tinggi dan dibarengin dengan adanya bintik merah ditubuh penderita. “Gejala awal campak seperti flu biasa kemudian panas tinggi berapa hari gak turun-turun dan dibarengin dengan bintik merah, ” terangnya.

Untuk pasien penderita penyakit Campak ini kata Yoyok, bisa menjalani rawat inap atau pun rawat jalan di Puskesmas atau di  rumah sakit.”Untuk penyakit Campak ini tergantung pasien, bisa rawat inap silakan, rawan jalan juga bisa,” tuturnya.

Namun imbuhnya, masyarakat tidak perlu kuatir penyakit Campak ini bisa disembuhkan. “Selama saya menjabat Kadinkes belum ditemukan pasien  Campak sampai meninggal dunia,” katanya.

Kadinkes Bangkalan dinas kesehatan mengharapkan kerjasamanya semua warga bangkalan yang mempunyai anak balita untuk di imunisasi atau di vaksinasi campak, “Penyakit campak ini rata-rata menyerang  anak umur dibawah 5 tahun kebawah, ada juga anak  yang umur 8 tahun tapi itu jarang ditemui jadi kepada orang tua yang mempunyai anak Balita segera imunisasi dan vaksinasi campak pada puskesmas terdekat atau bidan yang bisa menangani, ” pungkasnya. (ed/shb)