HEADLINEOLAH RAGAPENDIDIKANPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

15 Club Binaan PTMSI Mulai Greget Kemas Pembinaan Dan Pembibitan Atlet Usia Dini

Hany Choiriyah (10) atlet cilik Club Surya Asri, insert, 1.Ketua Harian Pengkab PTMSI Bangkalan, Choirul Rosyid
Hany Choiriyah (10) atlet cilik Club Surya Asri, insert, 1. Ketua Harian Pengkab PTMSI Bangkalan, Choirul Rosyid

Bangkalan,maduranewsmedia.com-Penekanan Pengkab KONI Bangkalan agar semua induk organisasi fokus pada pembinaan dan pembibitan atlet usia dini, tampaknya tidak hanya direspon Pengkab IPSI,PBSI dan PELTI saja. Pengkab PTMSI masa bhakti 2016-2021 yang baru saja terbentuk melalui forum Musorkab, Jumat (13/5) lalu, kini mulai tancab gas untuk mengemas pembinaan dan pembibitan atlet usia dini.

Menurut Ketua Harian Pengkab PTMSI Bangkalan, Chorur Rosyid, saat ini setidaknya ada 15 club tenis meja di bawah naungan Pengkab PTMSI, mulai hiperaktif merealisir pembinaan dan pembibitan atlet melalui rutinitas pelatihan cukup ketat. Bahkan disepanjang Ramadhan saat inipun, pelatihan bagi para atlet cilik pada kisaran usia 8 s/d 15 tahun di beberapa club, tetap suntuk alian pantang jeda.

“ Empat club yang tetap rutin melatih atlet mereka di sepanjang Ramadhan saat ini, antara lain Club Tenis Meja Surya Asri di Kelurahan Pangeranan, Club Tunas Harapan di Kelurahan Kemayoran, serta Club Perdana I dan Perdana II di Kelurahan Mlajah. Semanya di Kecamatan Bangkalan Kota,” Kata Khoir, sapaan akrab Choirur, Minggu (19/6) malam kemarin, ketika mengamati pelatihan atlet usia dini di Club Tenis Meja Surya Asri.

Tak tanggung, rutinitas pelatihan di Club Tenis Meja Surya Asri yang bermarkas di Kampung Pangeranan Asri itu, langsung ditangani oleh sederet pelatih jempolan. Diantaranya, sedikitnya 15 atlet cilik pada kisaran usia 10 s/d 15 tahun binaan club ini, ditangani oleh Aisyah Farah Amini, mahasiswa FPOK Unesa, Surabaya, yang juga peraih tiga medali emas, satu perak dan satu perunggu di event Porprov V/Banyuwangi tahun 2015 lalu.

Tidak hanya itu, Khoir yang juga peraih medali emas Olimpic Para Games tingkat nasional mapun Asean, juga turun langsung sebagai pelatih kepala di Club Sura Asri ini. “Pak Supriyadi, ayah kandung Aisyah yang juga mantan atlet tenis meja senior di Bangkalan, juga ikut membantu pelatihan di Club Surya Asri ini,” ungkap Ketua Club Tenis Meja Surya Asri, Mas Suprajoko,SPd.

Proses pembibitan atlet usia dini di club yang satu ini bukannya tanpa hasil. Altet cilik Hany Choiriyah ( 10) yang masih duduk di bangku kelas V SDN Pangeranan 5, Kelurahan Pangeran, mulai menunjukkan talenta prestasinya. Hany, antara lain sukses meraih perunggu dalam Kejurprov Tenis Meja junior se Jawa Timur yang dihelat oleh Unesa,Surabaya, beberapa bulan yang lalu.

Lalu apa cita-cita Hany Ke depan ? Dasar bocah cilik yang masih bau popok, Hany menjawab sekenanya saja. “Saya ingin juara Porprov seperti Mbak Aisyah Om,” papar Hany, polos. Tidak ingin juara PON ?,” Nggak tau om, apa katanya ayah sajalah,” imbuh Hany, putrid kedua dari Choirul Rosyid ini.

Untuk beberapa tahun ke depan, Hany, menurut Khoir, memang akan dipsersiapkan secara Spartan (latihan ekstra keras) untuk bisa tampil di event Porprov V yang akan dilaksanakan di Kabupaten Gresik dan Lamongan tahun 2019 nanti. Selain Hany, setidaknya masih ada tiga sampai lima atlet Club Surya Asri  yang juga digadang-gadang bisa memperkuat Kontingen Poroprov VI Kabupaten Bangkalan nanti.

Rutinitas dan greget pelatihan atlet usia dini serupa, juga dikembangkan oleh Club Tenis Meja Tunas Harapan di Kelurahan Kemayoran. Club  yang didirikan oleh mantan atlet tenis meja ternama di Bangkalan, Mudawi, itu juga tengah suntuk membina sedikitnya 15 s/d 20 atlet usia dini.

Baik menurut Khoir maupun Mas Suprajoko, bukannya tanpa tujuan dan sasaran yang jelas. Diantaranya, paling tidak untuk beberapa kali event Porprov ke depan, Pengkab PTMSI Bangkalan, juga mematok target sumbangan medali bagi kontingen Porprov KONI Bangkalan. “Kami ingin membuktikan bahwa cabor tenis meja juga bisa memberikan sumbangsih prestasi. Obsesi ini baru akan bisa terealisir jika kontinyuitas pelatihan bagi atlet usia dini tetap berjalan disiplin dan berkesinambungan,” tandas  Khoir.

Sebelumnya, pada event Porprov I s/d Perprov V di Banyuwangi 2015 lalu, dari 16 induk organisasi olahraga di bawah naungan KONI, memang baru Cabor Pencak Silat yang punya kemampuan mengoleksi medali emas, perak dan perunggu di ajang kegiatan olahraga multi event paling bergengsi di Jawa Timur itu. Jadi adalah hal yang wajar jika PTMSI punya obsesi untuk mengekor jejak prestasi atlet pencak silat binaan Pengkab IPSI Bangkalan itu. Mungkikhkan ? Kita tunggu saja. (Sjam/shb).