HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Anggota DPRD Propinsi Jatim, Nilai SDM di Madura Masih Sangat Memprihatinkan

: Anggota DPRD jatim Mahhud S,ag saat acara reses
: Anggota DPRD jatim Mahhud S,ag saat acara reses

Bangkalan,maduranewsmedia.com– Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Mahhud S.Ag menilai Sumber daya Manusia (SDM) di Madura masih sangat memprihatinkan. “Saat ini SDM kita di Madura ini masih sangat memprihatinkan,”  kata Mahhud dalam acara Penyerapan aspirasi Masyarakat  masa reses ke III tahun 2016 yang  digelar di kantor Pimpinan Cabang GP Anshor Bangkalan, Rabu, (23/11/2016).

Politisi PDI Perjuangan ini mengingatkan agar pembangunan SDM berjalan, penting adanya kreatifitas generasi muda dalam berkarya agar menjadi pemuda produktif. “Para pemuda harus lebih kreatif, inovatif dalam berkarya supaya para pemuda Desa produktif. Sebab, kata dia, pemuda dan tokoh masyarakat adalah penerus dan penggerak Desa. Maju atau mundurnya suatu Desa sangat ditentukan oleh kualitas generasi mudanya, makanya meningkatkan produktifitas mutlak harus dilakukan agar berdaya saing,” terangnya.

Rohman perwakilan pemuda dari Desa Petaonan, Kecamatan Tanah Merah menuturkan sangat sulit bagi pemuda mendapatkan kesempatan untuk ikut membangun SDM dan instrastruktur desa.

Dia mencontohkan untuk program pengentasan buta aksara di desa, pemerintah justru mendatangkan tenaga pengajar dari luar. Padahal, jika hanya mengajar baca tulis muda-mudi juga bisa diandalkan. “Pemerintah kurang memberi ruang kepada kami,” kata dia.

Fahmi, perwakilan pemuda Kecamatan Socah, mengeluhkan memudarnya nilai gotong royong di desa. Gotong royong, kata dia hanya ada bila perbaikan insfrastruktur yang sumber pendanaannya hasil urunan warga. Sementara, jika dana perbaikan bersumber dari pemerintah, maka pengerjaanya diberikan pada orang luar. “Kami minta Pak Mahfudz agar bisa memberi kami wadah, agar pemuda bisa diberdayakan di desa kami,” ungkap dia.

Menanggapi berbagai keluhan tersebut, Mahhud meminta  pemerintah daerah lebih pro aktif kepada pemuda, pemerintah harus memfasilitasi potensi para pemuda di Desa. “Seperti contoh mengaktifkan peran BUMDes, KOPWAN, KUB (Kelompok Usaha Bersama) dan kelompok-kelompok wirausaha lain, harus kita fasilitasi dan beri ruang pemuda agar bisa diberdayakan,” Jelasnya.

Dia juga akan mengupayakan ada kucuran dana dari Pemprov Jatim untuk program pemberdayaan pemuda di Bangkalan. “Kami akan berupaya menfasilitasi bagaimana semangat para pemuda ini bisa dikalaborasikan baik dengab pihak pemerintahan desa, sehingga bersinergi dalam membangun daerahnya baik itu dalam membangun infrastruktur maupun SDMnya. Kalau sudah bisa berjalan bersama akan berdampak positif,” tegas dia.

Sementara itu, Ketua PC GP Anshor Bangkalan, KH Hasani Zubair mengapresiasi langkah Mahfudz mengisi kegiatan resesnya berdialog dengan kalangan muda di Bangkalan. Menurut dia, sosok Mahfudz bisa jadi panutan, meski masih muda namun kiprahnya di masyarakat sangat luas. “Ini kegiatan positif, jarang ada pejabat publik yang mau mendengarkan keluh kesah pemuda,” pungkasnya. (hib/shb)