HEADLINEKESEHATANPERISTIWATERKINI

Awas Hati-Hati  Penipuan Penjual Abate Mengaku Petugas Dinkes

melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Maryamah menunjukkan serbuk abate

Bangkalan,maduranewsmedia.com–  Masyarakat kabupaten Bangkalan diharp untuk berhati-hati, karena saat ini ada modusnya penipuan penjual Abate (obat pembunuh Jentik berbentuk serbuk)   yang mengaku petugas dari Dinas Kesehatan kabupaten Bangkalan. Mereka keliling kampung  untuk menjual abate dengan harga yang tidak masuk akal.

Salah seorang warga Bangkalan Fathur Rosi (47) sempat membeli Abate kepada ibu-ibu dengan yang mengaku menerima kiriman abate dari DinKes  dengan harga yang lumayan tinggi “Pada waktu itu ada ibu- ibu datang ketempat kerja saya, lalu dia  menawarkan abate yang katanya dia dapatkan dari Dinkes kemudian dia memberikan beberapa Abate yang ditawarkan kepada saya dengan harga Rp 50 ribu tapi saya menolaknya,” kata Fathur Rosi, Kamis (13/02/2020)

Fathur Roai sudah menolak tawaran dari ibu tersebut, akan tetapi ibu itu tidak beranjak pergi dan memaksa dirinya untuk membeli abate, dan  akhirnya Fathur Rosi membeli abate.”Karena ibu tersebut tidak mau pergi, ya akhirnya saya beli separuh dengan harga yang pada awalnya harga abate Rp 50 ribu, akhirnya menjadi Rp 25 ribu,” terangnya..

Hal yang sama dialami oleh Dwi Indah Sulistiowati, salah seorang karyawan Swasta yang juga menjadi korban penipuan penjualan abate.. Dwi mengaku dirinya dipaksa untuk membeli abate. “Saya pernah dipaksa oleh ibu-ibu untuk membeli 5 bungkus abate dengan harga Rp 100 ribu akan tetapi saya sempat menolak karena harga tersebut sangat mahal. Setelah itu ibunya bilang bahwa uang hasil penjualan abate selain dimasukkan ke Dinkes, uang itu akan akan disumbangkan ke panti asuhan,” tutur Dwi.

Dwi sebelumnya tidak mengetahui jika abate diberikan secara gratis, dirinya berharap dinas kesehatan lebih banyak memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait abate. “Sebaiknya pihak terkait melakukan sosialisasi agar tidak ada yang tertipu lagi terkait abate dan masyarakat juga lebih aktif mencari informasi agar tidak mudah tertipu,” katanya.

Terpisah Kepala  Dinas Kesehatan kabupaten bangkalan, H Sudiyo dikonfirmasi melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Maryamah menjelaskan, pihaknya tidak pernah menjual bubuk Abate,. bubuk Abate ini diberikan gratis oleh DinKes bangkalan “Penipuan semacam ini sudah banyak, masyarakat dihimbau tidak usah membeli apalagi harganya sangat mahal, langsung ke  ke Dinas kesehatan atau ke puskesmas terdekat kami akan memberikannya gratis,” terangnya.

Ditambahkan Maryamah, oknum yang menjual abate dan mengaku petugas dari Dinkes itu mendapatkan bubuk Abate dari swasta lalu menjualnya kembali dengan harga tinggi. “Bubuk ini memang buatan Swasta, mungkin mereka membeli lalu menjualnya dengan harga tinggi padahal pemerintah memberikannya secara cuma-cuma (gratis), bagi masyarakat yang dipaksa membeli apalagi dengan harga tinggi laporkan saja pada kami atau pihak yang berwajib,” pungkasnya. (ver/shb)