HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Bedah Rumah Nenek Sebatang Kara Di Kecamatan Geger, Bupati Bantu Ongkos Tukang, Kapolres Bantu Material

 

Wakapolres Bangkalan, kompol Deky Hermansyah, SH, M.H dan Kepala Dinas Perumahan rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Ishak Sudibyo saat menyerahkan bantuan

Bangkalan,maduranewsmedia.com– Bupati Bangkalan, R Abd Latif Amin Imron dan Kapolres Bangkalan, AKBP Rama Samtama Putra membantu bedah rumah milik Tuma.(75) warga Dusun Langior desa Geger. Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan. Dalam Bedah rumah rumah milik seorang nenek yang hidup sebatang kara itu, Bupati Bangkalan membantu ongkos tukang sedangkan Kapolres Bangkalan memberikan bantuan bahan material bangunan dan tenaga. “Untuk membantu menyelesaikan pekerjaan bedah rumah ini kita terjukan 1 SSK kecil sekitar 75 orang,” kata Wakapolres Bangkalan, Kompol Deky Hermansyah, SH, M.H saat terjun ke lokasi bedah rumah, Sabtu (18/01/2020).

Dikatakan dia, pelaksanaan bedah rumah ini dilakukan oleh perangkat desa Geger serta tokoh masyarakat. “Dalam bedah rumah ini kita hanya membantu material dan pekerja, sampai rumah yang tidak layak huni ini terbangun. Selama  pengerjaan rumah ini kita terjunkan anggota secara bergantian sampai pembangunan rumah ini selesai,paling tidak 2 hingga 3 hari,” jelas Deky panggilan akrabnya Wakapolres Bangkalan

Dijelaskan Deky, dengan adanya bantuan bedah rumah ini diharapkan agar supaya warga yang selama ini tinggal dirumah tidak layak huni bisa hidup sejahtera. “Dengan bedah rumah ini bagaimana setiap warga negara bisa hidup layak, dan orang yang btul betul yang tidak mampu yang kita bantu,” terangnya.

Pada kesempatan itu Bupati Bangkalan memberikan bantuan ongkos tukang yang diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Perumahan rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Ishak Sudibyo. “Ini bu bantuan ongkos tukang titipan dari pak Bupati,” kata Yoyok panggilan akrabnya Ishak sudibyo saat menyerahkan bantuan kepada Tuma.

Dikatakan dia, bedah rumah ini dikhususkan bagi rumah rumah yang masih berlantai tanah untuk bisa ditingkatkan tidak berlantai tanah. “Bedah rumah ini dilakukan terhadap rumah yang tidak layak huni menjadi rumah layak huni dengan standart rumah harus ada MCK-nya,” terang Yoyok.

Pada tahun 2020 ini kata Yoyok ada sekitar 40 unit rumah tidak layak huni yang akan dibangun menjadi rumah layak huni. “Ada beberapa kecamatan yang sudah kita survey dan masuk ke dalam databese, nanti akan dilakukan secara bertahap oleh pemerintah kabupaten bangkalan dan ini sesuai dengan program-program dan visi misi pak bupati,” pungkasnya.(hib/shb)