HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Belum Saatnya Nelayan Desa Sepulu Memiliki TPI Sendiri

: Kadis Kelautan dan Perikanan kabupaten bangkalan, Budi Utomo
: Kadis Kelautan dan Perikanan kabupaten bangkalan, Budi Utomo

 

Bangkalan, maduranewsmedia.com– Kepala Desa Sepuluh, H Mahmud mengusulkan keinginan warganya ke Dinas Kelautan dan Perikanan kabupaten Bangkalan agar di desanya di bangun Tempat. Pelelangan. Ikan (TPI) agar warganya yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan itu bisa dengan mudah menjual hasil tangkapannya. “Impian warga kami memiliki TPI sendiri, dan secara lisan keinginan warganya untuk membangun TPI ini sudah pernah saya sampaikan, bahkan kami sudah menyiapkan lahannya,” kata H Mahmud, Selasa (01/11/2016).

Sebab kata H Mahmud, selama ini warganya kesulitan saat mau menjual ikan hasil tangkapannya, bahkan seringkali hasil tangkapan ikan nelayan desa Sepuluh selalumenjadi incaran para pengepul. “Kalau disini dibangun TPI kan enak, bisa menambah pendapat asli desa,” katanya.

Namun Impian nelayan desa Sepulu kecamatan sepulu kabupaten. Bangkalan untuk memiliki TPI sendiri ini nampaknya. Bakal Kandas. Pasalnya kecamatan Sepulu masih berdekatan dengan TPI yang ada di desa Banyu Sangkah kecamatan Tanjung Bumi. “Kalau melihat Geografinya, di desa Sepuluh belum layak untuk dibangun TPI, karena terlalu dekat. Dengan TPI yang ada di Banyu sangkah kecamatan Tanjung bumi,” kata Kadis Kelautan dan Perikanan kabupaten Bangkalan, Budi Utomo.

Dikatakan dia, memang untuk pembangunan TPI itu tidak ada persyaratan khusus, namun kalau terlalu dekat keberadaan TPI yang satu dengan TPI lainnya, maka keberadaan TPI itu akan Mubadzir. “Yang harus kita pahami bahwa TPI di desa Banyu Sangkah itu  bukan hanya untuk nelayan Banyu sangkah saja,  tapi untuk semua nelayan dari manapun termasuk nelayan dari desa Sepuluh,” terangnya.

Apalagi kata Budi Utomo, keberadaan  TPI di desa Banyu Sangkah itu. Pemanfaatannya belum maksimal, karena para pengepul ikan. Langsung membeli ikan kepada nelayan,begitu juga para nelayan langsung menjual hasil tangkapan ikannya ke pengepul. “Jadi keberadaan TPI di Banyu Sangkah itu bagaikan buah silmalakama, maksudnya keberadaan. TPI itu untuk peningkatan.  masukan ke PAD, tapi hasil tangkapan nelayan tidak mampir ke TPI,” katanya.

Padahal imbuh Budi Utomo, pihaknya telah melengkapi fasiltas di TPI Banyu Sangkah tersebut. “Fasilitas di TPI itu lengkap, mulai dari timbangan hingga alat. Pendingin ikan, semuanya lengkap,” pungkasnya.(hib/shb)