HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Bupati Bangkalan Dan Pejabat Memakai Pakian Tradisional Sakera Dan Marlena Pada upacara Hari Jadi Bangkalan Ke 487

Bupati Bangkalan R Abd Latif Amin bersama Kepala Puskesmas Kamal yang memakai baju Tradisional Marlena

Bangkalan.maduranewsmedia.com– Upacara peringatan hari Bangkalan Jadi yang 487 ini berberda dengan upacara peringatan hari Jadi bangkalan pada tahun tahun sebelumnya.pasalnya pada upacara peringatan hari  jadi Bangkalan yang ke 487 ini, Bupati Bangkalan R Abd Latif Amin Imron beserta pejabat dilingkungan pemkab Bangkalan memakai pakian baju Tradisional Sakera dan Marlena. Pejabat laki-laki memakai baju Sakera, sementara pejabat perempuan memakai baju Marlena

Bupati Bangkalan,R Abd Latif Amin Imron mengatakan, dipakian baju tradisional Sakera dan Marlena tersebut sebagai bentuk kecintaannya terhadap kabupaten Bangkalan. “Busana tradisional Sakera dan Marlena ini kita pakai sebagai bentuk rasa  cinta kita ke kabupaten bangkalan,” kata Ra Latif panggilan akrabnya Bupati Bangkalan tersebut. rabu (24/10/2018)

Dikatakan dia, pada upacara peringatan hari jadi Propinsi Jawa Timur yang ke 75 dan peringatan hari jadi bangkalan yang ke 487 ini, memakai baju tradisional Sakera dan Marelena, sedangkan pada acara kirab budaya akan memakai baju “Agungan” kraton Bangkalan. “Selain baju tradisional kita Sakera dan Marlena ada baju “Agungan” Kraton Bangkalan yang akan kita pakai nanti pada acara Kirab Budaya,” jelasnya.

Dijelaskan Ra Latif, upacara memperingati hari jadi bangkalan yang ke 487 itu dilakukan sebagai bentuk pengabdiannya kepada kabupaten Bangkalan dan kepada Propinsi Jatim. “Ini adalah wujud pengabdian kita kepada kabupaten Bangkalan,” tuturnya.

Pada upacara peringatan Hari Jadi Bangkalan yang ke 487 itu, bupati bangkalan, R Abd Latif Amin Imron memberikan penghargaan kepada Kepala Puskesmas Kamal. Puskesmas Kamal menerima penghargaan karena telah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Saya harap OPD yang lain bisa  bersemangat khususnya OPD di pelayanan publik, seperti kesehatan, pendidikan dan OPD pelayanan publik pembuatan KTP. Makanya OPD harus  inovatif   dan  kretatif, sehingga bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” pungkasnya. (hib/shb)