Bupati Bangkalan Serahkan Bantuan Insentif Sebesar Rp 5,2 Milyar Kepada Ribuan Guru Ngaji dan Guru Madin Di Bangkalan
Bangkalan,maduranewsmedia.com– Sebanyak 8.352 orang guru ngaji dan guru Madrasah diniyah (Madin) di kabupaten Bangkalan bisa tersenyum lebar. Pasalnya, Bupati Bangkalan, R Abd Latif Imron telah mencairkan insentif untuk guru ngaji dan guru Madin sebesar Rp 5,2 Milyar. “Insentif untuk guru ngaji dan guru madin ini merupakan janji kami bersama Wabup Pak Mohni,” kata Bupati bangkalan, R Abd Latif Amin Imron disela-sela acara penyerahan rekening honor guru ngaji dan guru Madin tahun 2018 secara simbolis di pendopo agung kabupaten, Kamis (27/12/2018).
Dikatakan dia, pemberian insntif kepada guru ngaji dan guru madin ini merupakan program pemerintahan kabupaten Bangkalan selama 5 tahun kedepan. “Insentif ini kami berikan untuk meningkatkan kesejahteraan guru ngaji dan guru madin, jadi setiap guru ngaji dan guru madin akan menerima insentif Rp 200 ribu yang akan diberikan setiap triwulan dan diberikan langsung melalui rekening,” jelas Ra Latif panggilan akrabnya Bupati Bangkalan itu.
Dijelaskan Ra Latif, dirinya akan berupaya menyisihkan anggaran dari APBD untuk insentif guru ngaji dan guru madin ini. “Kami akan berusaha menyisihkan anggaran untuk guru ngaji dan guru madin, pada PAK tahun ini kita anggarakan Rp 5,2 Milyar untuk 8. 352 orang guru ngaji dan guru madin, kedepan insentif ini akan kita tingkat menjadi Rp 21 Milyar,” terangnya.
Ditmabhkan Ra Latif, insentif untuk guru ngaji dan gru madin Rp 200 ribu/triwulan ini sudah besar jika dibanfingkan dengan daerah lain. “Di kabupaten lain Rp 500 tapi setahun jika dibagi Rp 40 rbu/bulan, kalau kami lihat, se jatim kabupaten bangkalan paling besar dalam memberikan bantuan kepada guru ngaji dan guru madin,” tuturnya.
Orang nomer satu dilingkungan pemkab bangkalan ini akannterus melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap bantuan insentif guru ngaji dan guru madin tersebut. “Pengawasan tetap akan kami lakukan, penerima manfaat akan diverifikasi, kita kuatir guru A misalnya sudah menjadi TKI ke Malaysia atau ke Arab Saudi, pokoknya akan kita pantau terus,”pungkasnya. (hib/shb)