HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Dewan Minta Dinas Pertanian Bangkalan Antisipasi Kelangkaan Pupuk

pupuk bersubsidi

Bangkalan,maduranewsmedia.com– Pada Musim tanam Pertama tahun ini, Menteri Pertanian RI mengurangi jatah pupuk bersubsidi. Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia No : 01 tahun 2020 tentang alokasi dan harga eceran tertinggi Pupuk Bersubsidi sektor pertanian tahun anggaran 2020 jatah Pupuk bersubsidi jenis Urea untuk kabupaten Bangkalan akan dikurangi  5 ribu ton lebih dari jatah pupuk tahun sebelumnya. “Saya yakin akibat Permen ini akan terjadi kelangkaan pupuk. Sebelum hal itu terjadi Dinas Pertanian harus melakukan langkah antisipasi,” kata Anggota Komisi B DPRD bangkalan, Abd Aziz, Ahad (12/01/2020).

Dikatakan dia, saat ini adanya Permen Kementerian Pertanian terkait pengurangan jatah pupuk bersubsidi itu dampaknya belum terasa, sebab petani masih belum membutuhkan banyak pupuk. “Kita lihat nanti bulan Pebruari ketika petani membutuhkan pupuk, jika terjadi kelangkaan pasti akan terjadi gejolak,” jelas Aziz panggilan akrabnya Politisi PPP ini.

Oleh sebab itu kata Aziz, sebelum kelangkaan pupuk itu betul betul terjadi,pihaknya mengharapkan Dinas Pertanian bagaimana mencari solusi terkait pengurangan jatah pupuk itu. “Kalau tidak dicarikan solusi kasian para petani,” katanya.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikulutra dan Perkebunan kabupaten Bangkalan, Puguh Santoso  berkurangnya jatah pupuk di kabupaten Bangkalan ini berkait pengalokasian pupuk secara nasional di jawa timur berkurang. “Asumsi saya atau logika saya  kemungkinan saja, ini masih kemungkinan dari saya ya, adanya pembukaan lahan lahan baru di luar pulau jawa berpengaruh terhadap alokasi jatah pupuk di Jawa Timur,” jelas Puguh panggilan akrabnya Kadis Pertanian kabupaten Bangkalan.

Selain itu kata Puguh, adanya pengurangan jatah pupuk ini disebabkan karena mundurnya musim tanam. “Mundurnya musim tan karena musim hujan mundur, mestinya pada bulan oktober  sudah ada hujan, namun belum ada hujan ini berdampak terhadap adanya lahan-lahan areal tanam yang belum banyak ditanami padi belum banyak menyerap pupuk .sehingga serapan pupuk tidak besar. Ini bisa menjadi indikator  bahwa kebutuhan pupuk di bangkalan sebetulnya tidak banyak karena mundurnya musim. Padahal kebutuhan pupuk yang diperlukan cukup banyak, kalau jatah pupuk dikurangi bisa berdampak kepada produksi,” terangnya.

Namun kata dia, pihaknya sudah mengambil sejumlah langkah antisipasi. “Langkah kita kedepan petani kita yang sudah kadung cocok terhadap pupuk Urea perlu disosialisasikan bahwa ketika pupuk Urea  dikurangi dan terjadi kelangkaan masih ada pupuk penganti, ada NPK misalnya,” kata Puguh.

Saat ini kata Puguh Dinas Pertanian kabupaten Bangkalan menunggu alokasi pupuk kabupaten Bangkalan dari Propinsi Jatim. “Langkah kita menunggu alokasi propinsi ke kabupaten-kabupaten  biarsama-sama jalan kami berkirim surat ke PT  Petrokimia Gresik agar di kabupaten bangkalan dapat disalurkan pupuk sesuai dengan peraturan yang berlaku sambil menunggu surat penetapan alokasi pupuk dari propinsi. Yang penting penyaluran di bulan Januari jangan sampai melampui alokasi pupuk yang dijatah oleh propinsi,” pungkasnya. (hib/shb)