HEADLINEKESEHATANPENDIDIKANPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Dewan Soroti Pemanfaatan DD dan ADD 

Ketua Fraksi PPP, Sahur Abadi
Ketua Fraksi PPP, Sahur Abadi

Pamekasan, maduranewsmedia.com– Realisasi Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) mendapat sorotan dari DPRD Pamekasan, Terutama kejelasan penggunaannya di lapangan. Sesuai dengan aturan, manfaat dua anggaran itu meliputi beberapa sektor di setiap desa. Masing-masing, sektor sosial, pendidikan, ekonomi dan infrastruktur desa.

Namun, realitas dilapangan rata-rata DD dan ADD direalisasikan hanya dipusatkan pada perbaikan infrastruktur desa. Seperti, perbaikan jalan, gedung atau lembaga pendidikan, serta pembuatan saluran pertanian untuk peningkatan ekonomi masyarakat dan sebagainya. Sedangkan, pada sektor pendidikan belum terjamah. Hal ini diungkapkan, ketua fraksi PPP, DPRD Pamekasan, Mohammad Sahur Abadi, Senin (19/9/2016).

Sahur sapaan akrabnya itu, mengatakan, DD dan ADD juga bisa digunakan untuk menunjang sektor sosial semisal pemberdayaan masyarakat dibidang kerajinan maupun kegiatan yang menunjang kesejahteraan masyarakat. Sebab pada dasarnya realisasi dana itu, tidak harus terfokus pada pengembangan infrastruktur sesuai ketentuannya, penggunaan dana DD dan ADD menyangkut semua sektor.

“Banyak kades (kepala desa) yang belum memahaminya. Makanya anggaran DD dan ADD hanya terfokus pada peningkatan infrastruktur. Kami mengamati, rakyat di Kabupaten Pamekasan ini belum menikmati dana tersebut. Karena seluruh kepala desa hanya fokus pada perbaikan dan peningkatan infrastruktur,” ujarnya.

Realitas itu terjadi lantaran peran Pemkab setempat dalam memberikan pemahaman terhadap seluruh Kades berkenaan dengan penggunaan DD dan ADD kurang optimal. Akibatnya, banyak Kades yang masih belum mengetahui secara pasti penggunaan anggaran tersebut. Seharunya, alokasi dua sumber dana itu, mampu menyentuh program pemberdayaan masyarakat.

“Semisal mengembangkan sektor perekomian kreatif, melalui pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian, anggaran itu mampu mengentaskan kemiskinan yang masih relatif tinggi,” ucapnya.

Pihaknya meminta agar Pemkab setempat, mampu berperan aktif. Agar penggunaan DD dan ADD bisa mensejahterakan masyarakat di setiap desa. Paling tidak, Pemkab menggencarkan sosialisasi penggunaan DD dan ADD ke setiap Kecamatan. Perannya, melalui masing-masing camat di Kabupaten Pamekasan.

“Semestinya program ini (pemberdayaan masyarakat red) menjadi perhatian kepala desa,” papar mantan aktivis pergerakan mahasiswa islma indonesia (PMII). (rhm/shb)