HEADLINEHUKUM & KRIMINALKESEHATANPENDIDIKANPERISTIWATERKINI

Diduga Dianiaya Seniornya, Santri Yunior Salah Satu Ponpes Di Bangkalan Tewas

Kasat Reskrim Polres Bangkalan saat memberikan keterangan pers

Bangkalan,maduranewsmedia.com-Kasus dugaan penganiayaan oleh santri Senior terhadap  salah seorang santri yunior terjadi  disalah satu pondok pesantren di kecamatan Geger kabupaten Bangkalan. Diduga akibat penganiayaan itu, santri yunior  berinisial PT (16) asal Desa Buluk Agung Kecamatan Klampis kabupaten Bangkalan tewas. Korban Tewas saat menjalani perawatan di puskesmas setempat, “Pada hari selasa (07/03/2023) sekitar pukul 22.00 WIB beredar kabar ada pengeroyokan santri junior dengan santri seniornya, Korban langsung dilarikan ke puskesmas setempat sayangnya nyawa  tidak tertolong, “Kata Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya, S.I.K., M.A. Rabu (08/03/2023).

Dikatakan dia, untuk proses lebih lanjut saat ini pihaknya masih menunggu hasil aotopsi  dari pihak rumah sakit, “Ditubuh korban di temukan luka lebam di bagian tangan, punggung dan dada yang menyebabkan korban meninggal dunia. Saat inj kami masih menunggu hasil autopsi dari pihak rumah sakit bangkalan sebelum melakukan proses selanjutnya, “jelas Bangkit sapaan akrabnya Kasat Reskrim Polres Bangkalan ini.

Dijelaskan Bangkit, dalam kasus ini, telah memeriksa sejumlah saksi untuk dimintai keterangan,”Saat ini kami juga tengah berkoordinasi dengan dokter forensik untuk mengetahui penyebab korban meninggal dunia, Hingga sejauh ini kami masih memeriksa 5 orang saksi yang di mintai keterangan dari 18 saksi,” terangnya.

Ditambahkan  Bangkit, setelah menerima laporan dari pihak ponpes, pihaknya langsung turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). “Kami mendapatkan informasi langsung dari pihak pondok yang melaporkan ke polres, dan tim langsung terjun ke pondok tersebut untuk melakukan olah TKP,” tuturnya.

Kasat Reskrim Polres Bangkalan mengharapkan kasus serupa tak terulang kembali di bangkalan, “Kami  akan secepatnya mengungkap pelaku dari kasus pengeroyokan ini,” pungkasnya (edi/shb)