HEADLINEKESEHATANPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Dinkes Bangkalan Jadikan Peringatan Hari AIDS Se-Dunia Sebagai Momentum Untuk Mencapai 3 Zerro Pada Tahun 2030

Kabid Pencegahan dan Pengendalian penyakit (P2P), H Walid Yusufi saat membuka acara Talk show

 

Bangkalan,maduranewsmedia.com– Dinas Kesehatan kabupaten Bangkalan menjadikan peringatan hari AIDS se-dunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember sebagai momentum untuk menguatkan komitmen dalam mencapai 3 Zerro.  “Cita-cita untuk mencapai 3 Zerro pada tahun 2030 tidak akan tercapai tanpa  dukungan lintas program, lintas sektor dan masyarakat. makanya pada peringatan hari AIDS se dunia ini kita jadikan momentum untuk menguatkan komitmen didalam mencapai 3 Zerro,” kata plt Kadinkes Bangkalan H Sudiyo. Dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Kabid Pencegahan dan Pengendalian penyakit (P2P), H Walid Yusufi saat membuka acara Talk show dalam  rangka Memperingati hari AIDS Se dunia di aula Universitar Trunojoyo Madura, Sabtu (30/11/2019).

Dikatakan dia, 3 Zerro itu adalah menurunkan agau meniadakan infeksi baru, menurunkan atau meniadakan kematian akibat HIV dan meniadakan atau menurunkan Stigma dan Diskriminasi.”Makanya dalam peringatan hari AIDS se dunia ini mari kita perkuat komitmen dan kepedulian semua pihak dalam pengendalian HIV/AIDS dan saya berharap ini menjadi perhatian utama semua sektor,” jelas Walid panggilan akrabnya  Kabid Pencegahan dan Pengendalian penyakit (P2P),

para sumber antara lain; Konsultas HIV/AIDS, Dr Kemmy Ampera Purnamawati, Psikolg FISIB UTM, Yan Aryani, S. Psi, Sosiolog FISIB UTM, Bangun Sentoso D Haryantanto, PhD dan sukarelawan HIV Bangkalan, Kak Sofa.

 

Dijelaskan Walid, adanya penyebar luasan informasi tentang HIV/AIDS kepada masyarakat akan meningkatkan pengetahuan dan kepedulian untuk mencegah penularan HIV yang dimulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat. “Kesadaran akan informasi mengenai penyakit AIDS yang disebabkan virus HIV ini kurang begitu dipahami secara mendalam oleh banyak orang,” terangnya.

Human Immunodificiency Virus atau HIV ini kata Walid, adealah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh tanpa pengobatan. “Infeksi HIV ini bisa berlanjut ke stadium penyakit lanjut yang disebut AIDS HIV. Disebut sebagai infeksi seumur hidup dengan perawatan dan pengelolaan penyakit secara efektif dapat mencegah HIV mencapai tingkat keparahan tanpa pengobatan, infeksi HIV kemungkina akan berkembang menjadi AIDS karena sistem kekebalan tubuh yang secara bertahap berkurang,” tuturnya.

 

Mahasiswa FISIB UTM saat mengikuti talkv show HIV/AIDS

 

Oleh sebab itu kata Walid, pada tahun 2019 ini Kemenkes RI  mengusung tema bersama masyarakat meraih sukses. “Ya melalui tema ini Kemebkes dan Mitranya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk meraih sukses meraih sukses mencapai 3 Zerro pada tahun 2030,” pungkasnya.

Dalam acara talk Show memperingati hari AIDS Se Dunia yang merupakan kerjasama antara FISIB UTM dengan Dinas Kesehatan kabupaten Bangkalan menghadirkan nara sumber antara lain; Konsultas HIV/AIDS, Dr Kemmy Ampera Purnamawati, Psikolg FISIB UTM, Yan Aryani, S. Psi, Sosiolog FISIB UTM, Bangun Sentoso D Haryantanto, PhD dan sukarelawan HIV Bangkalan, Kak Sofa. (adv/shb)