HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Ditolak sejumlah Ponpes, Capaian Target Pemberian Vaksin ORI Difteri Putaran Kedua Masih 16,39 Persen

petugas puskesmas saat memberikan imunisasi ORI Difteri

Bangkalan,maduranewsmedia.com– Pemberian Vaksin Outbreak Response Immunization (ORI) Difteri pada putaran kedua di kabupaten Bangkalan yang dimulai sejak tanggal 1 juli 2018 masih mencapai 16,39 persen. Masih kecilnya target yang dicapai tersebut, karena pemberian vaksin ORI Difteri ini masih mendapat penolakan dari sejumlah pondok pesantren yang ada di kabupaten Bangkalan. “Pada putaran kedua ini pemberian vaksin ORI Difteri masih ada penolakan dari Ponpes,” kata  Kadinkes Bangkalan, Ach Muzakki melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Walid Yusufi, Selasa (24/7/2018)

Dikatan dia, penolakan vaksin ORI Difteri dari Ponpes tersebut karena ponpes masih menilai hukumnya pemberian vaksin ini haram. “Ponpes ada yang menghukumi haram, namun ada yang menghukumi halal, jadi masalah halal dan haram ini yang menjadi dasar penolakan vaksin ORI Difter di sejumlah ponpes di bangkalan,” jelas Walid panggilan akrabnya Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P).

Padahal kata Walid, pemberian Vaksin ORI Difteri ini untuk mencegah penularan penyakit Difteri. “Karena di kabupaten bangkalan sudah ada kasus, agar penyakit difteti ini tidak menyebar maka dilakukan vaksinasi ORI Difteri,” terangnya.

Penyakit Difteri ini kata Walid,  mudah sekali menular yaitu melalui tatap muka. “Penyakit ini penularannya cepat sekali, dengan tatap muka saja sudah menular, dan kalau ngak pakai masker bisa tertular, makanya  untuk pencegahan penularannya kita berikan vaksinasi ORI Difteri,” jelasnya.

Dijelaskan Walid, agar supaya pondok pesantren yang menolak pemberian vaksin ORI Difteri ini bisa menerima, Dinkes Propinsi Jatim sudah mengirimkan petugas untuk memberikan penjelasan soal hukum pembetian vaksin ini. “Petugas Dinles pemrop sudah ada yang datang ke Ponpes yang menolak pemberian Vaksin ini,” katanya.

Ditambahkan Walid pada putaran kedua ini target pemberian vaksin ORI Difteri di kabupaten Bangkalan  untuk target proyeksi 326. 114 sedangkan  target riil 298.673.”Untuk capaian target proyeksi 16,39 persen,  sedangkan target riil 17,89 persen dari total target 90 persen,” tuturnya.

Walid optimis, pemberian vaksin ORI Difteri pada putaran kedua ini akan mencapi target. “Waktu putaran kedua ini   masih kurang 1 bulan, dan nanati masih ada putaran ketiga, kami optimis hingga akhir bulan Agustus nanti bisa mencapai target,” poungkasnya. (hib/shb)

.