HEADLINEKESEHATANPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Ditolak Sejumlah Ponpes, Pemberian Vaksin ORI Difteri Tak Capai Target

Kabid P2P Bangkalan, Walid Yusufi

Bangkalan,maduranewsmedia.com– Pemberian Vaksin Outbreak Response Immunization (ORI) Difteri pada putaran Pertama di kabupaten Bangkalan tidak mencapai target. Tidak tercapainya target Vaksin ORI Difteri tersebut disebabkan karena ada beberapa Pondok Pesantren yang menolak untuk  di beri vaksin. “Memang pada putaran pertama yaitu pada bulan Pebruari hingga sasarannya ngak 100 persen, karena ada pondok pesantren yang  menolak untuk di beri vaksin,” kata Kadinkes Bangkalan, Ach Muzakki melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Walid Yusufi, Ahad (27/5/2018)

Dikatakan dia, di tolaknya pemberian vaksin ORI Difteri oleh sejumlah pondok pesantren di kbaupaten Bangkalan ini, karena pihak pondok pesantren menerima informasi sepotong potong tentang hukumnya vaksin ORI Difteri ini. “Padahal hukum masalah vaksin ini kan sudah jelas ada Fatwa dari MUI,” jelas Walid panggilan akrabnya Kabid P2P Dinkes Bangkalan itu.

Oleh sebab itu kata Walid, sebelum pelaksanaan pemberian Vaksin ORI Difteri putaran kedua nanti, pihaknya akan mendatangi pondok Pesantren yang menolak pemberian vakdsin pada tahap pertama itu. “Kita akan datangi ponpes yang menolak itu, ada 2 ponpes di kecamatan Burneh dan satu  ponpes di kecamatan Kokop,” terang Walid.

Dijelaskan Walid, pelaksanaan pemberian vaksi putaran kedua ini akan dilasanakan nanti pada bulan Juli hingga September, namun sebelum dilaksanakan putaran kedua, Dinkes akan melakukan pencanangan terlebih dahulu. “Nah nanti Ponpes yang menolak di vaksin pada putaran pertama itu akan kita undang pada pencanangan vaksin putaran kedua yang akan kita lakukan nanti habis lebaran,” tuturnya.

Sebab kata Walid, pemberian vaksin ini sangat penting dan masyarakat yang belum diberi vaksin pada putaran pertama bisa diberi vaksin pada putaran kedua nanti. “Pemberian vaksin itu harusnya sudah 7 kali suntikan, tapi disini baru 5 kali suntikan, makanya yang tidak di vaksin pada ;putaran pertama bisa divaksin pada putaran kedua nanti,” katanya.

Ditambahkan, pemberian vaksin ini dilaksanakan dalam 3 kali putaran, yaitu putaran pertama bulan Pebruari hingga April, putaran kedua bulan Juli hingga September dan putaran ketiga Bulan Oktober hingga Desember. “Kita berharap hingga putaran ketiga nanti pemberian vaksin bisa tuntas,” pungkasnya. (hib/shb)