HEADLINEPENDIDIKANPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Gara-gara Voltase Listrik Dawn, Selama Simulasi UNBK  7 Unit Komputer Jebol

Kepala SMPN-1 Tragah, Sutardi Amirullah,

 

Bangkalan,maduranewsmedia.com- Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP semakin dekat, namun dari simulasi yang dilakukan oleh sejumlah SMPN di kabupaten Bangkalan masih mengalami beberapa kendala diantaranya masalah listrik dan jaringan. Seperti yang dilami SMPN1 Tragah kecamatan Tragah kabupaten Bangkalan, karena voltase lsitrik sering dawn selama simulasi UNBK, 7 unit komputer milik SMPN-1 Tragah jebol. “Salah satu kendala yang kami hadapi selama simulasi UNBK ini masalah voltase listrik yang sering dawn,” kata   Kepala SMPN-1 Tragah, Sutardi Amirullah, Selasa (6/3/2018).

Dikatakan dia, akibat voltase listrik yang sering Dawn, 7 unit komputer selama pelaksanaan simulasi UNBK pertama dan simulasi ke 2, 7 unit komputer jebol. “Kalau yang lap top ngak ada masalah, tapi gara gara voltase yang turun ini komputer kami kena, sebab kalau voltase dawn PC ngak ngangkat,” jelas Amir panggilan akrabnya Kepala Sekolah SMON-1 Tragah ini.

Dijelaskan Amir, sejka simulasi UNBK pertama, voltase listrik tiba-tiba down, dan pada saat simulasi pertama itu, 2 hardisk langsung rusak, sementara pada simulasi kedua, 2 unit komputer juga rusak. “Totalnya komputer yang rusak selama 2 kali simulasi itu ada 7 unit komputer,” terang Amir yang juga Ketua Sub Rayon 08 kecamatan Tragah dan kecamatan Burneh ini.

Voltase listrik yang sering dawn di kecamatan Tragah  itu kata Amir pada saat sekolah tengah melaksanakan simulasi UNBK. “Biasanya voltase listrik itu dawn pukul 09.00 wib pada pagi hari, dan pada sore hari sekitar pukul 14.15 wib hingga pukul 15.00 wib biasanya dawn lagi, padahal pada jam-jama itu kami masih membutuhkan listrik untuk peserta UNBK,” katanya.

Ditambahkan Amir, masalah volatse listrik yang sering dawn sampai saat ini belum ada solusinya. “Masalah listrik belum ada solusinya, namun pihak Dinas pendidikan telah mengusulkan agar supaya pihak sekolah menyediakan ginset,” tuturnya.

Ketua Sub Rayon 08 ini mengharapkan agar supaya masalah listrik secepatnya ada solusinya, sebab SMPN yang berada dalam naungan Sub Rayon 08 ini baru pertamakali melaksanakan UNBK. “Karena kita baru sekarang menggelar UNBK, maka kami harapkan semua kendala yang ditemui pada saat simulasi bisa diacarikan solusinya,” ujarnya.

Di Sub Rayon 08 ini imbuh Amir, di kecamatan Tragah ada 5 SMP negeri, 5 SMP swasta, 1 SMP terbuka, sedangkan di kecamatan Burneh ada 14 SMP swasta. “Memang tahun lalu ada SMP swasta yang telah melaksanakan UNBK, namun lebih banyak SMP yang belum melaksanakan UNBK daripada yang melaksanakan UNBK,” pungkasnya. (hib/shb)