HEADLINEKESEHATANPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Gugus Tugas Covid 19 kabupaten Bangkalan, Siapkan Balai Diklat Sebagai Tempat Karantina Bagi Pemudik

Balai diklat dijadikan tempat Karantina untuk pemudik yang darang dari Zona Merah Covid-19

Bangkalan,maduranewsmedia.com- Saat ini jumlah pemudik dari luar daerah yang pulang kei kabupaten Bangkalan sudah mencapai 10 ribu orang lebih. Untuk mengantisipasi membludaknya  pemudik terutama pemudik dari daerah zona merah virus Corona Covid-19,  Gugus Tugas Covid 19 kabupaten Bangkalan menyiapkan Balai Diklat sebagai tempat karantina pemudik. “Ditempat karantina itu sudah kita siapkan 300 tempat tidur dan ada petugas  kesehatan yang siap selama 24 jam,” kata humas Gugus Tugas Covid 19 kabupaten Bangkalan, Agus Zain, Senin (06/04/2020).

Dikatakan dia, selain tempat tidur dan petugas kesehatan, tempat isolasi, observasi dan karantina Covid-19 kabupaten Bangkalan itu juga dilengkap dengan MCK  dan peralatan medis termasuk Alat Pelindung Diri (APD). “Kalau  untuk masalah logistik-nya masih belum diputuskan mau seperti apa, saat ini kita hanya fokus kepada ketersediaan sarana dan prasarananya dulu,” jelas Agus sapaan akrabnya humas Gugus Tugas Covid 19 kabupaten Bangkalan yang juga Kadiskominfo ini.

Dijelaskan Agus,  Covid-19 kabupaten Bangkalan menyiapkan tempat isolasi, observasi dan karantina untuk mengantisipasi membludaknya pemudik ke kabupaten bangkalan pada masa pandemi virus Corona Covid-19 ini. “Ketika pemerintah pusat tidak memberlakukan kebijakan pelarangan mudik, kita tahu masyarakat bangkalan ini yang bekerja diluar daerah terutama Jakarta yang merupakan zona merah  sangat banyak, ini yang perlu kita antisipasi, nah merujuk kepulangan pemudik minggu minggu yang lalu,  pada Sabtu malam itu ada 50 bus yang masuk ke terminal Bangkalan dan ini yang menjadi dasar kami untuk menyiapkan karantina,” terangnya.

Fungsi dari karantina atau rumah singgah ini kata untuk menindak lanjuti hasil screning pemudik yang dilakukan diterminal Bangkalan, ketika ada penanganan pemudik yang lebih lanjut maka di arahkan ke ruang observasi itu. “Pemudik ketika di dekteksi awal minimal suhu tubuhnya 37- 38 bisa ditindak lanjuti,   meskipun suhu badannya 37 kalau tidak ada keluhan tidak masuk katagori untuk perawatan,” tuturnya.

Selain di kabupaten lanjut Agus, Gugus Tugas Covid 19 kabupaten Bangkalan juga menyiapkan tempat isolasi, observasi dan karantina di masing-masing kecamatan. “Kalau di tingkat kecamatan, kita  menyiapkan 1 sekolah sebagai tempat karantina rumah singgah pemudik. Kalau kuatir kewalahan, kita juga siapkan di masing masing puskesmas 2 hingga 3 ruang observasi, dan 1 hingga 2 ruang isolasi, semua sudah siap semua,” katanya.

Ditambahkan Agus, meskipun Gugus Tugas Covid 19 kabupaten Bangkalan menyiapkan tempat isolasi, observasi dan karantina namun pihkanya mengharapkan agar tempat tersebut tidak sampai ditempati. “kita berharap tempat itu (karantina Red) tidak sampai dtempati,” pungkasnya. (hib/shb)