HEADLINEKESEHATANPERISTIWATERKINI

HIPAM Sumber Barokah Mampu Distribusikan Air Bersih ke Tiga Desa di Kecamatan Tanjung Bumi Bangkalan

," kata Ketua HIPAM Sumber Barokah, Moh Tumar
,” kata Ketua HIPAM Sumber Barokah, Moh Tumar

 

Bangkalan, maduranewsmedia.com – Masyarakat di tiga desa di kecamatan Tanjung Bumi yaiu desa; Bandang Dajah, Tanjung Bumi, dan  desa Telaga Biru saat ini sudah tidak kesulitan lagi untuk mendapatkan air bersih,  setelah Pertamina Hulu Energy West Madura Offshore (PHE WMO)  memberikan bantuan pompa air kepada Kelompok Himpunan Pemakai Air Minum (HIPAM) Sumber Barokah, Dusun Dangka Raya, Desa Bandang Dajah, Kecamatan Tanjung Bumi.

HIPPAM sumber Barokan yang pada awalnya hanya mampu memenuhi kebutuhan air untuk 7 rumah dengan 20 orang,  kini  setelah dibantu PHW WMO telah mampu  memenuhi kebutuhan 400 Kepala Keluarga (KK) di tiga desa tersebut. “Proposal kami disetujui PHE WMO  pada tahun 2007. Kami dapat bantuan kran umum untuk  20 titik, pipa induk sepanjang 4 kilo meter,” kata Ketua HIPAM Sumber Barokah, Dusun Dangka Raya, Desa Bandang Dajah, Kecamatan Tanjung Bumi, Moh Tumar, Sabtu (24/09/2016).

Sebelumnya, dijelaskan Tumar, di awal berdirinya kelompok HIPAM Sumber Barokah di tahun 2005, hanya menggunakan pompa kecil yang hanya mampu memenuhi kebutuhan air bersih beberapa rumah saja. “Kalau musim kemarau, dulu kami kesulitan air. Untuk mendapatkan air bersih kami harus jalan kaki ejuah 3 km,  Kini setelah kami punya pompa berkapasitas 3 liter per detik yang mampu penuhi kebutuhan air bersih 400 KK. Bahkan, kami dibuatkan tandon berkapistas 11 liter kubik dan dibantu genset berkapasitas 10 ribu watt di tahun 2016 ,” jelasnya.

Dikatakan Tumar selain air bersih,  PHE WMO bekerjasama dengan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) juga membina warga dan kelompoknya dalam upaya konservasi sumber daya air melalui pembuatan biopori dengan kedalaman 1 meter. Kini, telah ada 800 biopori yang terpasang di setiap rumah warga. “Ratusan biopori sebagai peresapan dan pembuangan air, diisi rumput dan daun cabe jamu untuk dijadikan pupuk organik. Sebulan sekali biopori diangkat,” imbuhnya.

Selain bisa menikmati air bersih, dari Biopori tersebut warga desa juga bisa melestarikan aneka tanaman seperti cabe, pepaya, semangka putih, dan ragam bunga. Selain mengelola air bersih dan menggunakan biopori, saat ini HIPPAM Sumber Barokah juga telah mendirikan Koperasi Produksi HIPPAM Sumber Barokah.

Setelah memperkuat kelembagaan menjadi koperasi, warga berharap usaha memperluas manfaat keberadaan air bersih itu akan kian meluas. Toh begitu, mereka masih mempertahankan salah satu keunggulan sejak awal terbentuk HIPPAM Sumber barokoh, yakni tetap mengizinkan Sistem pembayaran komperasi itu, menggunakan hasil bumi bagi warga kurang mampu. “Meski lembaganya jadi koperasi, prinsip-prinsip yang bagus dari masa lalu tetap kami pertahankan agar keberadaan air bersih ini bermanfaat untuk banyak orang, khususnya warga kurang mampu,” pungkasnya. (hib/shb)