Jelang Tiga Tahun Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati, Wakil Ketua DPRD Nilai ASRI Bohongi Rakyat Pamekasan
Pamekasan, maduranewsmedia.com– Menjelang tiga tahun ke pemimpinan (ASRI) Achmad Syafii dan Holil Asyari sebagai bupati dan wakil bupati Pamekasan yang jatuh pada Tangal 21 April 2016 mendatang, sudah mulai di kritik keras oleh wakil ketua DPRD pamekasan Suli Faris menilai beliau berdua sudah membohongi masyarakat pamekasan. Bahkan Ia juga menyampaikan seharusnya memasuki 3 tahun kepemerintahan ini masarakat Pamekasan sudah merasakan sisi positifnya dan sisi negatifnya.
“Mari kita melakukan evaluasi terhadap kinerja bupati dan wakil bupati selama ini. paling tidak masyarakat bisa untuk memberikan apresiasi terhadap beliau berdua dalam keberhasilan yang sudah di lontarkan dalam kampanyenya sebelum jadi bupati dan wakil bupati. bagi saya menilai kinerja pemerintahan bupati dan wakil bupati pamekasan ukurannya tentunya bukan suka dan tidak suka, senang dan tidak senang bagi mereka, akan tetapi harus memakai indikator yang logis, riil dan elegan dalam memimpin Pamekasan,” kata Suli Faris Senin (4/4/2016).
Menurut peraturan perundang undangan Ia menilai sebuah kinerja pemerintahan ukurannya seberapa banyak program yang tertuang dalam visi dan misi yang telah di realisasikan dan seberapa banyak pula program dalam visi dan misi yang belum dapat di wujudkan serta di rasakan masyarakat banyak, karena dalam visi dan misi bupati terpilih merupakan rencana pembangunan jangka pendek (RPJP) dan rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) kabupaten pamekasan
Dikatakan Suli Faris, mengapa visi dan misi bupati menjadi hal yang wajib karena dalam sistem pemerintahan desentralistik tidak ada lagi yang namanya GBHN (garis garis besar haluan negara) dan tidak ada lagi namanya REPELITA (rencana pembangunan lima tahunan), arah pembangunan masing masing daerah otonom di tentukan oleh visi dan misi kepala daerah, harus di terjemahkan ke dalam rencana strategis kabupaten dan rencana tehnis di masing masing SKPD kabupaten, sehingga di setiap tahun anggaran ada program visi dan misi yang bisa terealisasi hingga di ahir masa jabatannya berahir.
Politisi Partai Bulan Bintang (PBB) ini lebih lanjut Mengatakan, visi dan misi bupati itu bukan bahasa langit yang tak bisa di bumikan, tapi visi dan misi harus bisa dilaksanakan karena itu hakekatnya sebagai kometmen politik atau kontrak politik antara bupati dan masyarakatnya, berbicara mengenai visi dan misi bupati pamekasan tentunya masarakat masih ingat bahwa ada beberapa program aksi yang di janjikan oleh bupati kepada masarakat pamekasan pada saat kampanya sebelum jadi bupati. “Di antaranya beberapa program yang di janjikan 1- GTT atau PTT,guru ngaji dan guru pesantren akan di beri honor setiap bulan setara denang upah minimum kabupaten yaitu sebesar 960 .000 (2) bantuan dana segar bagi pemerintah desa pertahun 300 juta rupiah untuk pengembangan ekonomi masarakat desa.3- bantuan 200 juta per tahun bagi desa untuk pengembangan koperasi syariah (4) akan meng alokasikan anggaran dari APBD untuk talangan tembakau dan garam agar harga tembakau dan garam tetap stabil, dan beberapa poin program lainnya yang belum terealisasi. Imbuh politisi partai bulan bintang kepada madauranewsmedia.com saat di temui di ruangannya.
Sementara dari beberapa program aksi sebagaimana terurai di atas pastinya masarakat telah mengetahui hasilnya dan bisa merasakan. Namun hinga mau masuk pada tahun ke tiga kepemerintahan bupati dan wakil bupati pamekasan, janji politik tersebut belum terealisasi, sehingga masyarakat berharap dalam dua tahun sisa masa kepemimpinannya. Bupati dan wakilnya segera di penuhi. Bahkan Masyarakat akan melihat strategi atau jurus apa yang akan dilakukan bupati ke depan untuk mewujudkan serta menyelesaikan janji politiknya karena sudah terlontarkan kepada masyarakat yang tak akan lupa janji tersebut. (rhm/shb).