Kabupaten Bangkalan Alami Krisis Guru
Bangkalan,maduranewsmedia.com– Setiap tahunnya sebanyak 200 orang guru PNS di kabupaten Bangkalan pensiun, sementara pemerintah tidak melakukan rekruitmen guru PNS SD, akibatnya saat ini kabupaten Bangkalan mengalami krisis guru PNS. “SDN yang di kota saja krisis guru, apalagi SDN yang ada di pelosok-pelosok desa, sebab setiap tahun 200 orang guru pensiun sementara gantinya belum ada,” kata Kabid Pembinaan dan ketenagaan Dinas Pendidikan kabupaten Bangkalan, Moh Bakrun, Kamis (1/3/2018).
Dikatakan Bakrun, saat ini jumlah kekurangan guru PNS di kabupaten bangkalan mencapai 3.361 orang. Kekurang guru PNS tersebut karena banyak guru PNS yang telah memasuki masa pensiun. “Guru PNS yang pensiun setiap tahun itu 200 orang guru,” jelasnya.
Dijelaskan dia, kekurangan guru PNS itu hampir terjadi di setiap kecamatan di kabupaten Bangkalan, namun dari 18 kecamatan yang ada, kecamatan tertinggi yang mengalami kekuragan guru PNS itu adalah kecamatan Galis, kemudian kecamatan Tanah Merah dan kecamatan Kokop. “Di kecamatan Gali itu kekurang guru mencapai 313 orang, kecamatan Tanah Merah 287 orang dan kecamatan Kokop 247 orang,” terang Bakrun.
Lebih lanjut Moh Bakrun menjelaskan, untuk mengatasi adanya krisis guru SD atau guru PNS ini, pihak sekolah mengangkat guru sukwan atau guru tidak tetap (GTT). “Jadi sekrang sekolah yang kekurangan guru PNS itu diisi oleh guru sukwan dan guru tidak tetap,” katanya.
Proses pengangkatan guru sukwan atau GTT ini dilakukan oleh Kepala sekolah, sebab guru sukwan atau GTT ini gajinya diambilakan dari BOS. “Ya masalah GTT atau Sukwan ini kita serahkan ke sekolah masing-masing sampai ada rekrutmen guru PNS,” tuturnya.
Namun kata Bakrun, meskipun masalah guru THL dan GTT diserahkan kepada sekolah, pihak sekolah tetap melaporkan kepada Dinas Pendidikan. “Hingga saat ini jumlah guru THL atau Sukwan 487 orang, sedangka guru tidak tetap 2.874 orang,” pungkasnya.(hib/shb)