HEADLINEPENDIDIKANPERISTIWATERKINI

Kepala UPTD SMKN 2 Bangkalan Sambut Baik Jemput Bola Perekaman e-KTP Kepada Siswa

Siswa saat melakukan perekaman e-KTP

Bangkalan, maduranewsmedia.com– Kepala UPTD SMKN 2 Bangkalan, Nur Hazizah, S.Pd, M.Pd, menyambut baik Program jemput bola perekaman e-KTP oleh Dispendukcapil kepada siswa SMK. “Kami menyambut baik  adanya jemput bola untuk perekaman e-KTP  kepada siswa kita yang memang membutuhkan nya, meskipun kebanyakan siswa disini sudah ada yang melakukan perekaman e-KTP,” kata Nur sapaan akrabnya Kepala UPTD SMKN 2 Bangkalan, Kamis (02/02/2023) .

Dikatakan dia, perekaman  e-KTP tidak hanya untuk SMKN 2 Bangkalan saja, akan tetapi 4 sekolah. “Tempatnya perekamannya memang di SMKN 2 bangkalan, tapi ada 4 lembaga sekolah yaitu siswa dari SMK Nurul Kholil, SMK Barajaguna, SLB Samudra, dan SMA Annuriyah dan  perekaman e-KTP sudah berlangsung sejak hari Senin, “jelas Nur..

Ditambahkan Nur, sebenarnya cabang dinas pendidikan wilayah Bangkalan, sudah melakukan penandatanganan MoU dengan Dispendukcapil bangkalan terkait jemput bola perekaman e-KTP kepada siswa ini.

Terpisah Kasi SMA dan Pk-Lk Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bangkalan  Moh. Fauzi,mengatakan nanti setelah perekaman e-KTP ini pihaknya akan melakukan perekaman kartu penduduk digital di lembaga pondok pesantren yang  didalamnya ada lembaga SMA atau SMK, “Untuk siswa-siswi bukan e-KTP saja akan tetapi nanti juga kartu penduduk digital dan akte kelahiran ,kepada siswa yang telah berumur 17 tahun, agar mereka bisa mengunakan hak pilihnya pada pilpres atau lain sebagiannya dan nantinya kita akan masuk ke sekolah desa ataupun lembaga pondok pesantren yang mana didalamnya ada SMA atau SMK, “kata Fauzi.

Sementara itu, Kasi Identitas Penduduk Dispendukcapil Kabupaten Bangkalan, Faisal mengharapkan nantinya setelah ini pihaknya  akan melakukan perekaman di lembaga ponpes yang mana didalamnya ada SMK atau SMK, “Untuk siswa-siswi bukan e-KTP saja akan tetapi kartu penduduk digital dan akte kelahiran dan nanti kita akan masuk ke sekolah desa ataupun lembaga pondok pesantren yang mana didalamnya ada sma atau SMK,” pungkasnya (edi/shb).