HEADLINEPENDIDIKANPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Ketua Majelis Pesantren Indonesia, Ajak Santri Membangun Ekonomi Negeri Melalui Santripreneur

para nara sumber saat menyampaikan materi

Bangkalan,maduranewsmedia.com– Ketua Majelis Pesantren Indonesia, KH Ahmad Sugeng Utomo mengajak para santri di kabupaten Bangakalan untuk membangun ekonomi Negeri melalui Santripreneur. “Santri di Pondok Pesantren yang ada di kabupaten Bangkalan, khususnya Ponpes Syaikhona Moh Cholil ini harus membangun ekonomi kabupaten Bangkalan dengan santripreneur karena preneur ini adalah aplikatif jadi insya Allah para santri akan bisa,” kata KH Achmad Sugeng Utomo disela-sela acara Pembekalan Santri dengan TIK  yang digelar di Pondok pesantren Syaikhona Moh Cholil Demangan Bangkalan, Rabu (14/11/2018).

Dikatakan dia, yang dicari dalam Santripreneur ini adalah  Santripneur ala pesantren yang berbasis hidayah dan  Halalan Toyyiban. “Tradisi pesantren itu harga mati,  jadi tidak hanya NKRI saja yang harga mati,  sebab santri selalu menjaga tradisi kesantriannya, meskipun santri sudah menjadi pengusaha, namun dia tetap takdim kepada kiainya, maknya  nanti santripreneur ini nempelnya di pesantren bukan di kampus,” jelasnya.

Oleh sebab itu kata KH Ahmad Sugeng Utomo, untuk mensukseskan program santripreneur ini,  Majelis Pesantren Indonesia menggandeng Kominfo RI dengan sub bidang Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) menyelenggarakan sosialisasi tentang teknologi informasi dan komunikasi ke seluruh pesantren di Indonesia. “Nah sekarang kita gelar kegaiatan ini di Ponpes Syakhona Kholil,” terangnya.

Target dari kegiatan ini adalah  terbentuknya para santripreneur yang memang sudah berdaya saing global.  “Dimana mereka ini bisa bersama –sama diajak membangun ekonomi negeri, ekonomi negara melalui santri santri yang menjadi pengusaha,” tuturnya

Sebab kata dia jumlah santri di Indonesia cukup Banyak. “Pesantrennya aja 33 ribu lebih, santrinya apalagi, kalau jumlah santri yang sebaesar itu ketika diberdayakan maka ekonomi negeri akan terbangun dengan sangat kuatnya,” katanya.

Sementara itu, Staf ahli bidang komunikasi dan media massa Kominfo RI, Drs Gun Gun Siswadi mengatakan, Kegiatan ini bertujuan untuk membangun sebuah gagasan dan pola pikir kepada masyarakat daerah bahwa perkembangan teknologi dan informasi sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan ekonomi masyarakat jika digunakan dengan bijak dan cerdas. “IT ini hanya sebagai sarana bukan tujuan, jadi  jangan dianggap sebagai tujuan,  sebagai santri harus tetap belajar dengan baik,  tapi  tehnologi ini juga harus dimanfaatkan,” terangnya.

Ditambahkan Gun Gun, dengan kegiatan sosialisasi yang mengusung tema Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Guna Menunjang Pembangunan Redesain USO ini, diharapkan  para santri dan masyarakat menjadi terpacu dalam mengelola dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi guna meningkatkan taraf dan kualitas hidup untuk menjadi lebih baik lagi.

Pengasuh Ponpes Syaikhona Moh Cholil, RKH. M. Nasih Aschal mengatakan, Ponpes Syakhona Moh Cholil Bangkalan ikut mensupport keinginan kaum Pesantren yang terwakili melalui Santripreneur ini.”Kebetulan kegiatan ini bersinergi dengan pemerintah dalam hal Kominfo yang tujuannya untuk membangun masyrakat Indonesia terutama kalangan pesantren agar ikut andil dalam upaya membangun SDM melalui Tehnologi informasi agar kaum santri menjadi penopang dalam pembangunan ekonomi bangsa,” terangnya.

Pengasuh Ponpes Syaikhona Moh Cholil ini berharap pesantren yang diasuhnya bisa masuk didalam Santripreneur. “Nanti program latihan kewirausahaan kepada santri akan kita utamakan,” pungkasnya.

Dalam kegiatan yang diikuti oleh sekitar 300 peserta dari santri pondok pesantren dan masyarakat sekitar,  panitia menghadirkan beberapa narasumber yang ahli dalam bidangnya masing-masing. Drs. Gun Gun Siswadi M. Si selaku staf ahli bidang komunikasi dan media massa, Konsultan Yayasan santripreneur Indonesia, KRT Noor Wahyudi dan Ketua Majelis Pesantren Indonesia, KH Ahmad Sugeng Utomo. (hib/shb)