HEADLINEKESEHATANPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Ketua Tim Penggerak PKK Jatim Lakukan Monev Stunting Di Kabupaten Bangkalan

Ketua Tim Penggerak -PKK Propinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak

Bangkalan,maduranewsmedia.com–  Ketua Tim Penggerak -PKK Propinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak, melakukan Monitoring dan Evaluasi Stunting di kabupaten Bangkalan. “Stunting dan kematian ibu dan anak  (KIB) bukan hanya tanggung jawab PKK saja, akan tetapi dari pemerintah daerah serta masyarakat juga memiliki tanggung jawab,” kata Arumi Bachsin Emil Dardak saat memberikan sambutan dalam acara Monev Stunting di Pendopo Agung kabupaten Bangkalan, Selasa (21/01/2020).

Dikatakan dia, stunting ini perlu di tangani bersama baik dari masyarakat maupun pemerintah. “Stunting ini harus kami tangani bersama karena stunting ini bukan hanya anak tidak berkembang dengan baik akan tetapi bisa membuat masa depan anak-anak generasi bangsa ini suram.  Maka dari itu kami adakan penyuluhan ini agar bisa mencegah stunting bersama- sama,” jelas Arumi sapaan akrab ketua TP- PKK Jawa Timur

Arumi juga mengingatkan kepada masyarakat  Bangkalan agar lebih mencermati dan mengawasi asupan gizi yang diberikan kepada  anak-anak. “Stunting itu terjadi kepada anak-anak yang mana perkembangannya tidak baik dikarenakan kurangnya asupan gizi yang di berikan oleh orang tuanya. Dan kebanyakan orang tua masih belum memahami hal itu,” tuturnya

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak-PKK kabupaten Bangkalan, Zaenab Zuraidah Abdul Latif menyatakan, pihaknya telah aktif dalam memberikan penyuluhan tentang Stunting “kami dari  TP-PKK Bangkalan aktif dalam melakukan sinergi dengan berbagai sektor. Dan juga melakukan berbagai upaya dalam pencegahan dan Penuntasan stunting yang ada di Kabupaten Bangkalan,” terang Zaenab..

Ditambahkan Zaenab, saat ini, angka Stunting di kabupaten Bangkalan masih Cukup tinggi. “Kami menyadari jika angka Stunting di Bangkalan ini cukup tinggi,  maka dari itu kami akan berupaya untuk  kerja sama dengan berbagai sektor untuk pencegahan stunting, antara lain  program perbaikan gizi, penyuluhan dan juga  layanan kesehatan serta vaksinasi,” tutut  Zaenab.

Namun kata  Zaenab, jika dibndingkan denganntahun sebeumnya angka  Stunting di Bangkalan menurun “Jumlah stunting pada  tahun 2018 mencapai 3.153. Sedangkan pada  Tahun 2019 menjadi 2.718 itu artinya terjadi penurunan sampai 435 orang. mudah-mudahan aja angka stunting terus berkurang,” pungkasnya. (ver/shb)