HEADLINEMEDURREH ONGGUPERISTIWATERKINI

Kuliner Khas Sate Lalat Pamekasan Pecahkan Rekor MURI

Bupati Pamekasan, Achmad Syafii mengenakan  pakaian khas Madura. saat bakar sate
Bupati Pamekasan, Achmad Syafii mengenakan pakaian khas Madura. saat bakar sate

Pamekasan maduranewsmedia.com Kegiatan bakar sate lalat sebanyak 20.800 di area Monumen Arek Lancor dalam rangka memeriahkan Hari Jadi kabupaten pamekasan yang Ke-486, Sabtu (29/10/2016). Memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri).

Catatan rekor tersebut dibuktikan dengan penyerahan piagam penghargaan oleh Manajer Muri Sri Widayati kepada Bupati Pamekasan Achmad Syafii dan Penggerak PKK Anny Syafii sebagai penyelenggara. “Catatan membakar sate lalat dan makan bersama masyarakat Pamekasan kali ini, merupakan catatan ke-7.686 di Yayasan Museum Rekor Dunia Indonesia,” kata Sri Widayati.

Rekor Muri tersebut sekaligus menjadi rekor keempat bagi daerah berslogan Bumi Gerbang Salam. Sebelumnya juga pernah mendapatkan penghargaan dalam kegiatan Festival Sape Sonok terbanyak pada 2015 lalu.

Selain itu, merias diri terbanyak yang diikuti para bidan dengan jumlah peserta sebanyak 1.126 orang. Serta membuat batik tulis sepanjang 1.530 meter. “Kegiatan ini akan memiliki peran penting dalam memajukan kuliner khas Pamekasan, karena sate lalat hanya ada di Pamekasan,” sambung Sri Widayati.

Sementara Bupati Achmad Syafii memang berkeinginan pada Hari Ulang Tahun (HUT) kali ini diprioritaskan untuk destinasi wisata. “Kami memang ingin menjadi kegiatan Hari Jadi Kabupaten Pamekasan sebagai destinasi wisata budaya dan kuliner tahunan,” ungkapnya.

“Hal ini kita lakukan semata-mata untuk menarik minat wisatawan datang ke Pamekasan,” tegas pria yang pada kegiatan itu mengenakan pakaian khas Madura.

Sebelum penyerahan penghargaan, Bupati bersama jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Pamekasan beserta para ibu-ibu, lurah dan kepala desa. Lebih dulu mengawali bakar ribuan tusuk sate lalat. Dilanjutkan makan bersama para pengunjung.(rhm/shb)