HEADLINEPENDIDIKANPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

MAN Bangkalan Jadikan Momen HPSN Untuk Ikuti Lomba Sekolah Adiwiyata Tingkat Propinsi  

Siswi MAN Bangkalan meakai busana yang dibuat dari koran bekas

Bangkalan,maduranewsmedia.com– Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bangkalan menjadikan momentum Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) untuk mengikuti lomba sekolah Adiwiyata tingkat Propinsi Jawa Timur. “Hari kita juga memperingatai HPSN, dan kebetulan kita tengah mengagas untuk Sekolah Adiwiyata, yang sebelumnya belum perna ada  Adiwiyata di MAN Bangkalan ini, saat ini kita ikut lomba sekolah Adiwiyata tingkat propinsi,” kata Kepala MAN Bangkalan, Moh Ali Wafa, disela sela peringatan HPSN dan HPN di halaman Stadion Gelora Bangkalan, Kamis (21/02/2019).

Dikatakan dia, selain dijadikan momentum untuk mengikuti lomba sekolah Adiwiyata tingkat propinsi ini, momentum peringatan HPSN ini juga dijadikan sebagai momen untuk hidup sehat dilingkungan MAN Bangkalan. “Momentum peringatan HPSN ini juga kita jadikan sebagai cikal bakal untuk hidup sehat, mempertahankan kebersihan, keindahan dilingkungan MAN Bangkalan,” jelas Ali Wafa.

Sementara untuk siswi yang memakai busana dari koran bekas ini kata Ali Wafa, busana dari koran bekas itu merupakan rancangan dari siswa MAN bangkalan jurusan tata Busana. “Pakian busana dari koran bekas ini dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) yang setiap tahun dilakukan oleh siswa-siswi MAN Bangkalan.” terangnya.

Dijelaskan Ali Wafa, kenapa MAN bangkalan selalu memperingati HPN setiap tahun ? sebab di MAN bangkalan itu ada program Relis. “Relis ini adalah wartawan kecil yang dilatih untuk bisa menulis. Dengan memperingati HPN mereka bisa menghargai karyanya sendiri, dan dengan HPN ini mereka bisa merasa memiliki terhadap pers selain itu mereka bisa mempunyai pengalaman langsung bertemu dengan para senior-seniornya,” tuturnya. .

Ditambahkan Ali Wafa, di MAN Bangkalan selain keterampilan tata buasana, ada 5 keterampilan lainnya, ada eletronika, tata boga, multi media dan otomotif. “Untuk busana dari koran bekas mereka merancang dan mendesain selama 1 minggu, ternyata mereka mampu dan bisa berkreasi, dari bahan  koran bekas yang tidak berharga menjadi berang hiasan cantik dan molek,” katanya.

Sementara itu, salah seorang siswi MAN Bangkalan, Firda Varian mengatakan, dalam keterampilan tata busana ini dirinya mengolah sampah dengan baik, dan membuat karya-karya dengan sebaiknya-baiknya. “Selama ini koran bekas menjadi sampah yang banyak dibuang oleh masyrakat dan tidak dipeduilkan, kita dari Tata busana MAN Bangkalan mengelola sampah itu dengan baik dibuat jadi busana yang indah,” pungkasnya. (hib/shb)