Masyarakat Banyak Yang Menyekolahkan Anaknya Ke Pondok Pesantren, Pagu PPDB SMP Di Bangkalan Tak Penuhi Target
Kabid SMP Dinas Pendidikan kabupaten Bangkalan, Jufri Kora
Bangkalan,maduranewsmedia.com- Ada 230 Lembaga SMP negeri dan swasta di kabupaten Bangkalan yang membuka Peneriman Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2021, namun banyak Pagu sekolah yang disediakan tidak terisi. tidak tercapainya target pagu tersebut di karenakan banyak orang tua yang memasukkan anak-anak mereka ke lembaga Pendidikan Pondok Pesantren.”Dari hasil pemantauan dalam PPDB tahun 2021 ini memang ada penurunan siswa yang masu ke SMP, karen banyak orang tua siswa lebih antusias memasukkan anaknya ke Pondok pesantren,” kata Kabid SMP Disdik Bangkalan, Jufri Kora, Kamis (15/07/2021).
Antusiasnya orang tua siswa memasukkan anak-anaknya ke Pondok pesantren di masa pandmi Covid-19 ini juga disebabkan karena sekolah tidak melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) tetapi pembelajaran dilakukan secara virtual atau daring. “Yang memenuhi pagu pada PPDB kemarin hanya SMPN-1 dan SMPN-2 Bangkalan, kalan SMP Negeri yang lain hanya pada kisaran 95 hingga 97 persen,” jelas Jufri sapaan akrabnya Kabid SMP Disdik Bangkalan ini.
Namun meskipun demikian, Dinas Pendidikan kabupaten Bangkalan tetap melaksanakan program belajar mengajar secara daring. “Karena saat ini masih pandemi Covid-19, kita tetap melaksanakan pembelajaran daring dan hal itu sudah dijelaskan oleh sekolah pada pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkunsan Sekolah (MPLS) kepada siswa baru yang dilakukan secara daring,” terangnya.
Pelaksanaan MPLS kepada siswa baru yang dilakukan selama 3 hari dengan sistem daring terlaksana dengan baik. “Dalam pelaksanaan MPLS kemarin tidak ada hambatan, semuanya berjalan lancar, karena sebelum MPLS digelar, pihak sekolah sudah melakukan pemetaan jaringan,” terangnya.
Pemetaan jaringan ini dilakukan, agar supaya siswa yang tempat tinggalnya sulit atau tidak ada jaringan bisa bergabung dengan siswa yang rumahnya tidak kesulitan jaringan. “Jadi siswa yang tempat tingalnya berada Wilayah tidak terpenuhi jaringan internet, mereka langsung gabung ke siswa yang rumahnya jaringan internetnya bagus. dan Alhamdulilah pelaksanaan MPLS secara daring berlangsung dengan sukses,” katanya.
Setelah melaksanakan MPLS, sekolah langsung melakukan pembejaran daring. “Setelah MPLS kemarin, pembelajaran kepada siswa baru langsung aktif dengan sistem pembelajaran daring sambil menunggu pandemi selesai dan kita baru melakukan pembelajaran tatap muka,” pungasnya. (min/shb)