HEADLINEHUKUM & KRIMINALPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Mobil Camat Kadur Dihadang Warga Saat Melintas Di Jalan Rusak Yang Ditanami Pohon Pisang

 

warga saat menghadang mobil dinas camat kadur
warga saat menghadang mobil dinas camat kadur

 

Pamekasan, maduranewsmedia.com – Mobil dinas Camat Kadur dihadang warga yang tengah melakukan aksi  tanam pohon pisang di badan jalan, Selasa (29/11/2016). Aksi tanam pohon pisang oleh warga Dusun Dheleman, Desa Kadur, Kecamatan Kadur, mendapat perhatian dari Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Kadur yang datang ke lokasi aksi tersebut. “Ayo turun pak yang ada di dalam semuanya kita jalan kaki aja biar sampean tahu kalau jalan ini rusak parah seperti sawah.” kata Samsuri warga setempat

Dikatakan Samsuri, bahwa jalan yang dilalui itu bukan sawah. “Ini bukan sawah untuk ditanami padi, tapi jalan rusak dan tidak layak untuk dilewati kendaraan, saya pendukung bupati pamekasan saat pilkada kemaren, tapi kenapa jalan desa ini yang di janjikan kok tidak di perbaikinya ada apa. apa sudah lupa ya,”  imbuhnya.

Dia menambahkan, untuk perbaikan yang rusak tersebut sudah berkali-kali diajukan ke pemerintah, namun tak pernah dapat perhatian. Bahkan kerusakannya semakin parah. “Jalan ini setiap hari dilewati anggota dewan, tapi tak pernah ada perhatian,”  kata Samsuri

Suhartono lalu dipaksa untuk jalan kaki untuk bertemu warga. Di hadapan warga, Suhartono mengaku sudah beberapa kali mengajukan perbaikan jalan tersebut ke Bupati Pamekasan. Bahkan dirinya sempat berdebat sengit dengan Dinas PU Bina Marga Pamekasan agar diprioritaskan. Namun tetap saja tak pernah diperhatikan. “Saya sampai bertengkar dengan Dinas PU Bina Marga, tapi tak ada hasilnya sampai sekarang,” kata Suhartono.

Sementara itu, Munaji Santoso, Anggota DPRD Pamekasan yang rumahnya berdekatan dengan lokasi penanaman pohon pisang di jalan itu, mengatakan, jalan tersebut sudah pernah akan diperbaiki. Bahkan material perbaikan jalan sudah sampai di lokasi.

Namun karena ditolak oleh Kepala Desa Kadur, akhirnya material bahan diangkut kembali dan dialihkan ke lokasi lain. “Kalau Kepala Desanya sudah menolak, buat apa ada pengajuan perbaikan kan percuma,” ungkap Munaji.

Setelah warga tak menemukan jawaban yang memuaskan, mereka berencana akan demonstrasi ke kantor Dinas PU Bina Marga Pamekasan. (rhm/shb)