HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

PAC GP Ansor Kamal Sebarkan Pesan Damai Melalui Pembagian  Takjil 

Pengurus PAC GP Ansor Kamalusi menyantuni anak yatim

 

Bangkalan,maduranewsmedia.com–  Suasana yang tidak kondusif di Jakarta pasca penetapan hasil pemilu 2019 oleh KPU RI membuat Pengurus Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor (GP) Kamal melakukan seruan damai. Aksi seruan damai tersebut dibungkus dengan   dengan pembagian takjil kepada masyarakat, “Pemilu sudah selesai, KPU sudah mengumumkan pemenangnya, kalau tidak puas, silahkan protes lewat cara yang konstitusional, ada Mahkamah Konstitusi,” kata  Ketua PAC GP Ansor Kamal, Arifin disela-sela acara pembagian takjil.Rabu, (22/05/2019).

Dikatakan dia, masyarakat Bangkalan tidak perlu terpancing dengan adanya  kerusuhan yang terjadi di Jakarta. Sebab, para perusuh bukan lagi memperjuangkan kepentingan rakyat tapi hanya memperjuangkan kepentingan segelintir elit.  “Mari kita tetap jaga kondusifitas daerah kita paska penetapan hasil pemilu oleh KPU RI,” jelas Arifin

Dijelaskan Arifin, dalam pemberian takjil sambil menyerukan damai ini, PAC GP Ansor menyediakan  sekitar 300 paket takjil yang disiapkan panitia dan takjil tersebut ludes  dibagikan kepada masyrakat tak sampai satu jam. Setelah selesai pembagian takjil, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada anak yatim, dan berbuka puasa bersama, acara diakhiri dengan tarawih bersama. “Untuk santunan anak yatim ini berasal dari sumbangan dari Ketua PC GP Ansor Bangkalan, totalnya 1 juta,” terang Arifin.

Sementara itu Ketua PC GP Ansor Bangkalan, H Hasani Zubair, melihat situasi Indonesia saat  ini,  mengaku teringat kepada sosok KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Saat dilengserkan dari posisi sebagai presiden RI, warga NU termasuk orang Madura juga berbondong-bondong ke Jakarta.

Namun karena Gus Dur seorang negarawan, kata Ra Hasani panggilan akrabnya Calon anggota DPR RI terpilih Dapil Madura ini, maka tidak sampai terjadi  bentrok antara pendukungnya dengan aparat keamanan. Gus Dur bisa menenangkan para pendukungnya untuk menerima apa pun yang terjadi.”Saat ini yang banyak itu pejabat, tapi minim pemimpin,” pungkas Ra Hasani. (hib/shb).