HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Pelaksanaan Kirab Budaya Dilaksanakan Setengah Hati

Wakil bupati bangkalan menari bersama penanri dari sanggar Tarara uasi membuka kirab Budaya
Wakil bupati bangkalan menari bersama penanri dari sanggar Tarara uasi membuka kirab Budaya

 

Bangkalan, maduranewsmedia.com– Pelakasanaan kirab budaya dalam rangka memperingati Hari Jadi bangkalan yang ke 485 dilaksanakan setengah hati. Pasalnya selain acara tersebut sudah mundur 1 bulan lebih dari pelaksanaan Peringatan hari jadi bangkalan, kirab budaya yang ditunggu-tunggu masyarakat itu rute-nya diperpendek. “Rute kirab budaya ini pendek, start dari Jalan Let Abdullah depan pendopo, lalu ke jalan A Yani depan masjid Agung dan Finish di jalan Sultan Abdul Kadirun,” kata Kepala Disporabudpar Bangkalan, Aminah Rachmawati, Sabtu (26/11/2016).

Mendegar adanya Rute yang dipaparkan oleh Kadisporabudpar itu, masyarakat menilai kirab budaya yang digelar pemkab Bangkalan ini tidak serius dan terkesan  hanya menghabiskankan anggaran saja. “Masak rute kirab Budaya hanya mengililingi alun-alun, kami merasa sangat kecewa karena kirab ini acar abesar dan sudah lama ditunggu-tunggu, masak rutenya sangat pendek,” kata Abdurhman warga kota Bangkalan.

Wakil bupati bangkalan, Mondir A Rofii ketika membuka pelaksanaan kirab Budaya ini mengatakan, seharusnya pelaksanaan kirab Budaya ini dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober, namun karena ada sesuatu hal pelaksanaan kirab Budaya digeser  pada tanggal 26 Nopember. “Saya berharap, khsusunya kepada Kadisporabudpar untuk membikin jadwal yang rutin tentang kirab Budaya ini. dan dikomunikasikan dengan kabupaten lain di madura,” kata Mondir.

Dikatakan Mondir, kirab Budaya ini harus dilaksanakan secara rutin untuk mempetahankan budaya kabupaten Bangkalan. “Apapun yang terjadi kirab Budaya ini harus di laksanakan, banyak tamu dari luar Bangkalan yang bertanya kenbapa ngakj anag kirab budaya,” pungkasnya.

Akibat Bupati bangkalan RK Muhammad MakmunIbnu Fuad tidak hadir dalam pelaksanaan kirab budaya itu, banyak kepala Dinas atau pejabat eselon II yang juga tidak hadir, absen pejabat eselon II ini membuat banyak kursi yang kosong. (hib/shb)