HEADLINEHUKUM & KRIMINALKESEHATANPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Peneliti UTM dan ICW Temukan Kecurangan Dalam Pelaksanaan JKN Di Bangkalan

Ketua tim peneliti Fauzin dan Staf investigasi ICW Alamsyah

Bangkalan,maduranewsmedia.com– Tim peneliti fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dan Indonesia Coruption Wach (ICW) yang melakukan penelitian sejak bulan Maret hingga Agustus tahun 2017 terkait pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di kabupaten Bangkalan adanya kecurangan dalam pelaksanaan program  JKN. “Di lapangan kami menemukan adanya potensi yang kemungkinan ada kecurangan dalam pelaksanaan program JKN di bangkalan,” kata Ketua tim penelitian, Fauzin dalam acara pemantauan implementasi BPJS Kesehatan PBI di kabupaten Bangkalan, yang digelar di aula pertemuan Fakultas Hukum UTM, Selasa (12/9)

Temuan lainnya kata Fauzin adanya problem pedataan yang  berdampak pada validasi pesert JKN PBI. “Soal data, karena data ini menjadi awal baik  tidaknya serta tepat tidaknya program JKN ini sampai dimasyarakat, kalau datanya salah program ini tidak akan tepat sasaran karena datanya salah, makanya verikasi data ini menjadi kebutuhan yang urgen agar program ini tepat sasaran,” jelasnya.

Dijelaskan Fauzin, selain masalah data, tim peneliti juga menemukan adanya kualitas pelayanan untuk peserta JKN PBI yang tidak sesuai harapan. “Dalam soal layanan kurang cepat, kurang tanggap, fasilitas Rumah sakit yang dirasakan pasien panas. Ada  pasien yang kami advokasi tidur di depan ruangan, dia tidak memilih didalam ruangan karena tidak membuat pasien itu nyaman, sebab didalam kamar kondisinya sesak dan panas,” terang Fauzin.

Dikatakan Fauzin temuan tim peneliti ini agkan disampaikan kepada pihak-pihak terkait sebagai bahan evaluasi. “Temuan-temuan kami ini akan disampikan kepada semua pihak terkait agar menjadi evaluasi bersama, bagaimana caranya agar program ini tepat sasaran” paparnya.

Sementara itu salah seorang staf investigasi ICW, Alamsyah menjelaskan, karena penelitian ICW hanya berdasarkan propinsi tidak mendalam ke kabupaten dan kota, maka untuk pemantuan dan penelitian program JKN di kabupaten akan terus didalami. “Kami ingin melihat dari segi pemantauan peneltian yang sedang kami lakukan khususnya di bangkalan, apakah ada potensi-potensi Fraud yang terjadi dalam pelaksanaan JKN,” terangnya.

Sebab kata Alamsyah, dalam penelitian dana pemantauan pelaksanaan JKN di kabupaten bangkalan, tim menemukan adanya potensi Fraud. “Apakah ada potensi-potensi Froud yang terjadi dalam pelaksana JKN seperti yang dipaparkan tadi, ada beberapa potensi froud tapi oerlu di klarifikasi lebih lanjut, apakah potensi- potensi yang terjadi itu menimbulkan kerugian negara atau tidak,  ini yang harus ditindak lanjuti lebih serius,” pungkasnya.(hib/shb)