HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Penerapan Kartu Tani Di Bangkalan Terkendala e-KTP

 

kartu tani

Bangkalan,maduranewsmedia.com- Banyaknya petani di kabupaten bangkalan yang belum memiliki eletronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) membuat pelaksanaan kartu tani yang merupakan program pemerintah pusat ,menjadi terhambat. Dan pada musim tanam tahun ini, para petani di kabupaten dengan sebutan kota Dzikir dan solawat ini akan kesulitan untuk menebus pupuk bersubsidi “Salah satu kendala dari kartu tani ini, karena banyak petani yang belum memiliki e-KTP,” kata Kepala   Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan, Abdullah Fanani melalui Kabid Sarana dan Prasarana, Moh Ismail, Ahad (13/8/2017).

Dikatakan Ismail, selain belum memilik e-KTP, para petani juga belum yang memilik Nomer Induk Kependudukan (NIK). “NIK yang dimiliki oleh petani kita di bangkalan ini rata-rata masih NIK yang lama, sehingga Di Dispenduk yang sistemnya sudah komputerisasi NIK itu tidak terbaca,” jelasnya.

Selain masalah belum memiliki e-KTP kata Ismail, kendala yang dihadapi oleh para penyluh saat melakukan pendataan terhadap para petani ini, kepala desa  yang baru terpilih dalam pemilihan kepala desa serentak ini tidak memberikan data-datanya. “Politik desa juga menjadi kendala dalam pendataan kartu tani ini,” terangnya.

Lebih lanjut Ismail menjelaskan, sampai saat ini pelaksanaan kartu tani di kabupaten bangkalan masih sebatas pendataan kepada para petani. “Saat ini penyluh pertanian kita masih melakukan pendaftaran dan pendataan para petani dan belum ada petani kita yang sudah memiliki kartu tani,” tuturnya.

Dalam pendataan dan pendaftaran yang dilakukan penyuluh kata Ismail, sudah ada sekitar 25 ribu petani yang sudah terdaftar untuk memperoleh kartu tani, namun dari 25 ribu yang di daftarkan itu, kemungkinan hanya 18 ribu petani yang bisa memperoleh kartu tani. “Nah yang dapat kartu tani ini nanti akan diuji cobakan dalam Musim Tanam Pertama bulan September hingga Desember tahun ini,” katanya.

Ditambahkan Ismail, jika dilihat dari prosentasennya, petani yang telah terdaftar dan akan memperoleh kartu tani hanya sekitar 25 persen, dari 100 ribu petani yang di daftar dan dalamproses pembuatan kartu tani hanya 25 ribu. “Ya petani yang belum dapat kartu tani untuk menebus pupuk nanti bisa membawa KTP ke kios,”pungkasnya. (hib/shb)