HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Petani Pilih Jual PakanTanaman Jagung untuk Pakan Ternak, Produksi Jagung Terancam Tak Capai Target

Petani jagung saat menjual tanaman jagungnya yang sudah berumur 40 hari untuk pakan ternak.

Bangkalan,maduranewsmedia.com– Produksi Jagung di kabupaten Bangkalan, terancam tak capai target. Pasalnya, para petani jagung lebih memilih menjual tanaman jagungnya untuk pakan ternak dari pada membiarkan hingga panen. “Lebih untung kalau kita jual tanaman jagung seperti ini untuk pakan ternak, kalau dijual jagungnya hasilnya sedikit,” kata Agus Petani di desa Langkap kecamatan Buneh kabupaten Bangkalan, Rabu (12/9/2018).

Dikatakan dia, satu petak tanaman jagung miliknya kalau dijual untuk pakan ternak bisa menghasilkan uang antara Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta, akan tetapi kalau dijual jagungnya hanya menghasilkan uang Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta. “Lebih laris dijual pakannya daripada dijual jagungnnya, makanya kita pilih jual pakannya aja,” jelasnya.

Dijelaskan Agus, karena lebih menguntungkan dijual tanaman jagung untuk pakan ternak, maka semua petani jagung di desa ini lebih memilih menjual tanaman jagungnya dari pada dijual jagungnya. “Rata-rata semua petani jagung disini menjula tanaman jagungnya yang sudah berumur 40 hari karena lebih menguntungkan daripada dijual jagungnya,” terangnya.

Kepala dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan kabupaten Bangkalan, Abdullah Fanani ketika dikonfirmasi masalah tersebut menjelaskan, petani jagung yang menjula tanaman jagungnya itu tidak akan menganggu terhadap target produksi jagung di kabupaten Bangkalan. “Ngak apa-apa kok, itu ngak akan menganggu terhadap produksi jagung kita,” kata Fanani panggilan akrabnya Abdullah Fanani

Sebab kata dia, apa yang dilakukan oleh sejumlah petani jagung itu diluar pola tanam yang normal yaitu pada saat musim kemarau. “Tanaman jagung yang dijula ini untuk pakan ternak ini tanaman jagung yang ditanam diluar bulan utama bukan tanaman musim utama,” terangnya.

Namun kata Fanani, pihkanya melarang petani menjuala tanaman jagung untuk pakan ternak yaitu tanaman jagung yang ditanam pada musim utama yaitu tanaman jagung yang ditanam antara bulan Januari hingga Maret. “Kalau tanaman jagung yang dibulan utama ya  ngak boleh, kalau tanaman jagung yang dijual untuk pakan ternak ini adalah tanaman jagung yang ditanam diluar pola tanam yang normal,” jelasnya.

Ditambahkan Fanani,  kalau tanaman jagung yang ditanam pada bulan utama, mustahil akan dijual tanamannyanuntuk pakan ternak. “Jadi jagung yang dijual tanamannnya itu adalah tanamn jagung yang ditanam diluar musim, bukan jagung yang ditanam di bulan utama,” tuturnya.

Pada musim tanam jagung tahun 2018 ini kata Fanani,  target produksi jagnung sebesar 142.763 ton dengan sasaran tanam seluas 65.156 hektar. “Insya Allah target produksi jagung kita pada tahun ini tercapai,” pungkasnya.(hib/shb).

 

Te