HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Pj Bupati Minta Kades Sisihkan DD Untuk Atasi Krisis Air Bersih

Pj Bupati Bangkalan, Indra S Ranuh

Bangkalan,maduranewsmedia.com- Bencana kekeringan yang setiap tahun menimpa 12 kecamatan di kabupaten Bangkalan menjadi perhatian pemkab Bangkalan. Agar supaya pemerintah tidak terus menerus melakukan droping air setiap musim kemarau. Untuk mengatasi masalah krisis air bersih yang terjadi pada tiap musim kemarau ini, pemkab bangkalan meminta kepada Kepala desa agar menyisihkan anggaran Dana Desa (DD) untuk membuat titik air atau mencari sumber mata air. “Kita punya dana desa, makanya kita meminta kepada kepala desa untuk menyisihkan anggaran DD itu buat kepertingan mencari titik air,” kata Pj Bupati Bangkalan, Indra S Ranuh, Senin (30/7/2018).

Caranya kata dia, desa-desa yang setiap tahun mengalami krisis air bersih mengusulkan untuk pencarian sumber mata air atau sumur pada saat musrenbang. “Kalau diusulkan di Musrenbang, pasti tahun ini akan direalisasikan. Makanya nanti saya minta kepada pak camat untuk menyisihkan anggaran DD untuk membuat sumber-sumber air,” jelasnya.

Dijelaskan Indra S Ranuh, pembuatan sumur dengan menyisihkan anggaran DD ini merupakan solusi bagi desa-desa yang setiap musim kemarau selalu mengalami krisis air bersih. “Kalau pencarian sumber-sumber air ini berhasil, maka kita tidak akan melakukan droping air bersih setiap musim kemarau, dan itu harus diprogramkan dari desa melalui musrenbang,” terangnya.

Sebab kata dia, untuk prencanaan pembangunan dan anggaran harus melalui usulan dari desa. “Semua pembangunan di kabupaten bangkalan ini dimulai dari usulan dari desa, kemudian digodok oleh pemerintah kabupaten kemudian direalisasikan sesuai dengan kemampuan anggaran yang ada,” tuturnya.

Ditambahkan Indra S Ranuh, pemkab bangkalan akan memprioritaskan pembangunan yang diusulkan dari desa desa melalui Musrenbang. “Kalau desa sudah mengusulkan tahun ini akan di  programkan, karena mejadi prioritaskan yang kita utamakan program program pemerintah yang kita prioritaskan berasal dari desa, dan  mudah mudah apa yang kita programkan pada tahun 2018 ini yang nanati akan dilaksanakan pada tahun 2019 betul betul dirasakan oleh masyarakat,” katanya.

Sementara itu Kepala BPBD Kabupaten Bangkalan Rizal Morris menjelaskan, pada saat ini ada 25 desa yang tersebar di 12 kecamatan yang mengalami kering kritis. Ke-12 kecamatan itu antara lain;  kecamatan Konang, Kokop, Geger, Tanjung bumi, Tanah Merah, Arosbaya Galis dan kecamatan Kwanyar. “Droping air kita prioritaskan ke kecamatan-kecamatan yang mengalami keris kritis ini,” terangnya.

Dikatakan Rizal Morris,   saat ini pemkab Bangkalan telah menetapkan status tanggap darurat bencana kekeringan. “Diperkirakan musim kemarau ini mulai bulan Juli hingga nanti bulan September, dan kita sudah meteapkan status tanggap Darurat bencana kekeringan,” pungkasnya. (hib/shb)