HEADLINEHUKUM & KRIMINALPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Polisi Tembak Otak Begal Kawasan Kampus UTM, Penadahnya Satpam UTM  

Kabid Humas polda Jatim, Kombes Pol, Frans Barung Mengera, Kapolres Bangkalan, AKBP Boby Pa’ludin tambunan dan Rektor UTM Moh Syarif saat konfrensi Pers

 

Bangkalan,maduranewsmedia.com-Jajaran reskrim Polres Bangkalan berhasil menangkap otak pelaku begal sekaligus sebagai eksekutor yang tak segan-segan melukai korbannya yang mayoritas mahasiswa  Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dan komplotan ini biasa beraksi di kawasan Universitas Negeri satun-satunya di Madura ini. Petugas terpaksa menembak Heru Irawan warga dusun Galis desa Sendakng Laok kecamatan  Labang kabupaten yang otak begal ini karena berusaha melawan saat ditangkap dan membahayakan petugas. Selian Heru polisi juga menangkap   Moh Sihon  (27)  Labang Barat  desa Labang kecamatan Labang Satpam UTM yang menjadi penadah komplotan begal ini

Keberhasilan Polres Bangkalan didalam mengunkap kasus begal di kawasan UTM ini langsung ditanggapi Kabid Humas :Polda jatim dengan menggelar konfrensi pers di Tempat kejadian Perkara (TKP) di desa Pendebah kecamatan Kamal kabupaten Bangkalan. “Kapolda Jatim mengampresiasi terhadap keberhasilan kapolres Bangkalan dan semua masyarakat yang berpartisipasi dan memberikan informasi terhadap pembongkaran kasus begal ini,” kata Kabid Humas polda Jatim, Kombes Pol, Frans Barung Mengera saat konfrensi pers di TKP Begal di desa Pendabah kecamatan kamal kabupaten bangkalan, Selasa (16/7/2019).

Dikatakan dia, sebenarnya konfrensi pers tersebut akan dilakukan di Mapolres bangkalan, namun karena ada perintah dari kapolda Jatim Ir Jen Pol luki Hermawan, yang memerintahkan agar konfrensi dilakukan di TKP begal. “Tadinya kita suadh siap konfrensi perscdi Polres Bangkalan, karena ingin publikasi ini diketahui oleh masyarakat bangkalan, dan Pak Kapolda menyarankan  dan memerintahkan kepada kami untuk melakukan konfrensi pers di TKP, ya konfrensi kita lakukan disini,” jelas Barung Mangera.

Dijelaskan Barung Mangera, dalam kompoltan begal yang biasa melakukan beal terhadap mahasiswa UTM ini ternyata ada seorang satpam UTM  yang terlibat dalam jaringan Begal ini. “Didalam jaringan begal ini dari mereka ada pemetik, pengambil dan ada yang melakukan penadahan, salah satu penadah bekerja di UTM sebagai Satpam, penadah hasil kejahatan komplotan ini  adalah Sihon Satpam UTM, dirumah Satpam ini polisi mendapat belasan STNK dan 6 unit sepeda motor,” terangnya.

Ditambahkan Berung Mangera, dari Satpam UTM yang bernama Sihon ini polisi memperoleh keterangan Heru Irawan yang merupakan Ekesekutor sekaligus otak dari kompoltan Begal yang biasa beraksi di kawasan kampus UTM ini. “Jadi Heru ini yang melakukan curat, dia yang melakukan pembegalan, selain heru ada dua orang yang masih DPO yaitu HN dan SN saya harap dua DPO ini segera menyerahkan diri,” katanya.

Sementara Kapolres Bangkalan AKBP Boby pa;ludin Tambunan menjelaskan, pelaku begal yang  ditangkapini merupakan begal yang biasa beraksi di kawasan kampus UTM. “Ada beberapa kasus lain, termasuk kasus begal di jalan akses Suramadu dimana korbannya dibacok oleh pelaku, pelaku ini tidak segan-segan melakukan pembacokan manakala korbannya melakukan perlawanan,” terangnya.

Dalam pengungkapan kasus begal di kawasan kamlus UTM ini kata Boby polisi mengamnakan 8 unit sepeda motor dan belasan STNK.  “Kitab berhasil mengamankan 8 unit sepeda motor, 2  sepeda motor milik pelaku saat maakukan kejahatan,  plat nomer, namun kita masih akan terus melakukan pendalaman terhadap kasus ini,” tuturnya.

Dikatakan Boby, komplotan begal yang ditnagka itu adalah Heru Irawan (25) warga dusun galis desa Sendang laok kecamaratan  Labang yang merupakan eksekutor, Moh Sihon  (27)  Labang Barat  des Labang kecamatan Labang Satpam UTM yang menjadi penadah,Sukdi  (45)  dusun bajik desa Tanjung Bumi dan Dofir  (35) warga desa Tanjung Bumi kabupaten Bangkalan. “seperti yang disampikan pakmKabid Humas Polda Jatim, DPO segera meneyrahkan diri, kalau tidak kami akan melakukan tindakan tegas sesuai  dengan aturan yang berlaku. Selain komplotan begal ini kita melakukan pendalaman  untuk pengamanan pihak kampus supaya masyarakat disekitar kampus ini aman dan nyaman serta tidak takut melakukan aktifitas,” ujarnya.

Rektor UTM Moh Syarif, akan memecat Satpam UTM yang menjadi penadah dan terlibat dalam jaringan begal ini. “SOP-nya ada, dan kalau memangb terbukti akan kita pecat, dan kita juga akan melakukan evalusai terhadap security kampus, karena ternyata ada salah satu warga kamous ayang terlibat kriminal,” katanya.

Atas keberhasilan menumpas begal di kawasan UTM, Rektor UTM mengapresiasi aparat Kepolisian. “Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih, karena selama mahasiswa galau masalah keamanan di sekitar kampus, namun ini saat  mahasiswa merasa tenang dan nyaman terima kasih, langkah kongkret pihak kepolisian yang ikut menjaga kemananan di sekitar kampus UTM,” pungkasnya. (hib/shb)