HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Presiden Jokowi Berbahasa Madura : Kadih Ponapah Kabhereh, Sa’e gie, Mator Sekelangkong, Padheh-Padheh

: Presiden Jokowi saat menghitung sertifikat tanah yang telah diberikan

 

Bangkalan,maduranewsmedia.com– “Kadih Ponapah Kabhereh, Sa’e gie, Mator Sekelangkong, Padheh-padheh (Bagaimana kabarnya, baik ya, terima kasih, sama-sama),” kata Presiden RI, Joko Widodo berbahasa Madura ketika menyapa masyarakat Madura penerima sertifikat tanah di pendopo Raden Pratanu pemkab Bangkalan dalam acara Penyerahan Sertifikat tanah untuk Rakyat, Rabu (19/12/2018).

Dikatakan dia, ketika ada kunjungan kerja ke kabupaten Bangkalan, dirinya belajar bahasa Madura. “Saya belajar bahasa Madura baru tadi pagi, saya sudah 6 kali ke Madura, namun untuk belajar bahasa Madura ternyata tidak gampang,” jelas Jokowi yang disambut tawa oleh hadrin yang hadir dalam undangan tersebut.

Pada kesempatan tersebut, presiden Jokowi menyerahkan 2.050 sertifikat tanah kepada masyrakat Bangkalan, Sampang dan kota Surabaya. “Kenapa pembuatan sertifikat tanah ini di percepat, karena kaluan saya turun daerah, banyak terjadi sengketa lahan, kalau dulu pembuatan sertifikat tanah ini lama dan mahal, sekarang, cepat dan gratis lagi,” terang Jokowi.

Dijelaskan Jokowi, sertifikat ini sebagai hak tanda bukti hukum  agar menjadi jelas.  “Kalau ada orang mengaku ngaku, tunjukkan,  sertifikat ini tanda bukti hak hukum atas tanah yang kita miliki, makanya sertifikat yang ada di tangan bapak bapak itu di foto. copy, dan sertifikat yang asli beri plastik,” tuturnya.

Sementara itu Menteri ATR/BPN, Sofyan Jalil menytakan saat ini diJawa timur masih ada sekitar 15 juta bidang tanah yang belum terdaftar “Masih ada sekitar 15 juta bidang atau 45 persen, yang belum ini nanti kita percepat, tahun ini jadwat 1,5 juta bidang, tahun depan insya Allah kita tambah lagi 1,7 bidang hingga 1,8 juta,” kata Sofyan Jalil.

Dikatakan Sofyan Jalil, untuk seluruh Indonesia ada 80 juta bidang tanah yang belum terdaftar dan harus diselesaikan. “Tahun lalu kita selesaikan 5 juta bidang, tahun ini 7 juta bidang dan tahun depan 9 juta bidang, sejak pemerintahan Jokowi ada 822 ribu bidang, periode ini sudah selesai 23 juta, selama periode republik ini sampai tahun 2014, cuma 46 juta bidang, dalam 5 tahun ini kita sertifikatkan setengah atau 23 juta bidang, sertifikat akan kita percepat, targetnya  tahun 2025 seluruh tanah di Indonesia sudah terdaftar,” pungkas Sofyan Jalil. (hib/shb)