HEADLINEKESEHATANPERISTIWATERKINI

Ratusan Pasien Datangi Tempat Pengobatan Alternatif Gus Makruf Di Pasar Baru Langkap

Gus Makruf saat mengobati pasiennya
Gus Makruf saat mengobati pasiennya

 

Bangkalan,maduranewsmedia.com– sekitar 150 orang pasien mendatangi tempat pengobatan pijat refleksi Gus Makruf di pasar baru Langkap kecamatan Burneh kabupaten bangkalan. Ratusan pasien yang menderita berbagai penyakit itu berharap penyakitnya bisa sembuh lewat pengobatan alternatif ala Gus Makruf. “Setelah dipijat oleh Gus Makruf, alhamadulillah penyakit sakit pingang saya sembuh,” Kata Ratobe pasien asal desa Langkap, Jum,at (26/11/2016).

Ratusan pasien yang datang berobat ke tempat pengobatan di arae pasar baru Langkap itu menderita berbagai macam penyakit, seperti stroke, diabetes, Migrain dan penyakit lainnya. Rata-rata pasien yang datang berobat itu tidak hanya satu kali, namun setiap hari datang ke tempat pengobatan tersebut. “Saya sudah tiga kali, ada perubahan, makanya saya datang lagi,” kata Halil yang menderita penyakit Stroke.

Juru Bicara Gus Makruf, Gatot Sutrisno menjelaskan rencananya pengobatan di pasar bari Langkap ini akan dilakukan selam satu bulan. “Rencanya satu bulan sekarang ini hari ke lima,” kata Gatot yang asal Wonosobo Jawa Tengah ini.

Dijelaskan Gatot, sebelumnya tim gus Makruf ini membuka pengobatan di sawahpulo surabaya. “Sebelumnya kami buka di sawah pulo Surabaya, waktu di Surabaya banyak juga pasiennya, setiap malam hampir 700 pasien,” terang Gatot.

Karena pasien yang disawahpulo surabaya itu banyak yang datang dari Madura kata Gatot, maka gus Makruf memutuskan untuk membuka pengobatan di bangkalan ini. “Kami bersama Gus Makruf saat ini tinggal di rumahnya Hj Satiroh desa Pamorah, dan setiam malam banyak pasien yang datang ke Pamorah,” tutur Gatot.

Para pasien yang datang berobat ke tempat pengobatan Gus Makruf ini tidak dipungut biaya, namun para pasien diminta uang se-ihlasnya. “Karena kami dan anggota juga butuh makan, yang merokok juga butuh rokok, maka bapak dimohon untuk mengisi kotak se-ihlasnya, Rp 5 ribu ngak apa-apa, Rp 10 ribu ngak masalah, Rp 100 ribu kalau ngak ihlas ngak usah memasukkan ke kotak,” pungkas Gus Makruf. (hib/shb)